Celana Jeans Levi’s Bekas dari Tahun 1880-an Laku 1,2M

celana jeans dari tahun 1880-an
Sumber :
  • instagram @denimdoctors

VIVA Lifestyle – Sebuah celana jeans bekas dan sobek bermerek Levi’s lebih dari seabad yang lalu terjual dengan harga fantastis dalam sebuah lelang di New Mexico. Dilansir dari New York Post, celana tersebut laku terjual di harga USD 87 ribu atau setara dengan Rp1,3 miliar pada awal bulan Oktober.

Jeep Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Lebih Murah Usai Tak Laku, Berapa Harga Bekasnya?

Celana denim tersebut ditemukan di lubang tambang yang terbengkalai dan dibeli oleh dua kolektor pakaian vintage alias jadul dengan harga lebih dari USD 75 iribu (sekitar Rp1,2 miliar) ditambah premi pembeli sebesar 15 persen.

Duo kolektor yang bernama Kyle Hautner dan Zip Stevenson mengajukan penawaran di Durango Vintage Festivus dan berhasil membawa pulang jeans tersebut dengan ujung yang berjumbai, tanda pudar, noda cat, dan beberapa lubang. 

Rubicon Mario Dandy Nggak Laku Dilelang Diduga Gegara Mahal, Ini Kata Kejari Jaksel

Ilustrasi celana jeans.

Photo :
  • Ist.

Terlepas dari keadaannya, jeans tersebut dinilai masih bisa digunakan karena daya tahannya dengan kain yang sangat kuat. Beberapa jeans tua lainnya juga masih ada namun sebagian besar tidak dalam kondisi baik. 

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang

“Jeans ini sangat langka, terutama dalam kondisi dan ukuran yang luar biasa ini,” kata Stevenson. 

Bahkan jeans ini bisa dibilang merupakan artefak dari sejarah Amerika Serikat. 

‘Satu-satunya jeans yang dibuat oleh Buruh (kulit) Putih’ tercetak di saku bagian dalam jeans yang mengacu pada kebencian anti-China yang melonjak selama periode tersebut. 

“Krisis ekonomi di Amerika Serikat pada tahun 1870-an menyebabkan pengangguran yang tinggi dan memicu sentimen anti-China dan diskriminasi yang merajarela,” ujar juru bicara Levi Strauss & Co. dalam sebuah pernyataan kepada NPR. 

celana jeans dari tahun 1880-an

Photo :
  • instagram @denimdoctors

“Pada tahun 1882 ketika kongres mengesahkan Undang-Undang Pengecualian China, ada tekanan sosial yang signifikan untuk tidak mempekerjakan pekerja China dan LS&Co. mengadopsi kebijakan perburuhan anti-China,” lanjutnya.

Undang-Undang Pengecualian China melarang orang China memasuki Amerika Serikat selama 10 tahun. Levi’s percaya memasarkan pakaian sebagai ‘dibuat oleh pekerja kulit putih’ akan meningkatkan penjualan dengan menyelaraskan dengan pandangan orang AS pada saat itu. 

Juru bicara Levi’s mengakui ada kalanya perusahaan gagal dalam komitmennya untuk menjadi kekuatan positif bagi kesetaraan dan keadilan rasial. Kemudian Levi’s membalikkan kebijakan perburuhan di tahun 1890-an. 

Stevenson berharap jeans tersebut akan dibeli dan dipajang di museum seperti Smithsonian atau Metropolitan Museum of Art sehingga orang lain dapat melihat sejarah yang ada di dalamnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya