Soal Tiup Terompet hingga Rayakan Tahun Baru, UAS: Itu Ajaran Yahudi

Pendakwah, Penceramah, Ulama Ustaz Abdul Somad
Sumber :
  • YouTube Cerita Untungs

JAKARTA – Malam ini, seluruh dunia akan merayakan pergantian tahun baru 2024. Sejumlah rangkaian kegiatan telah disiapkan di setiap negara dalam menyambut tahun baru.

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Mulai dari festival kembang api hingga festival musik dan budaya. Tidak hanya itu saja, sejumlah masyarakat juga memiliki tradisi masing-masing dalam menyambut pergantian tahun baru. Scroll lebih lanjut ya.

Sebut saja, tradisi bakar ayam, bakar jagung hingga pesta kembang api dan terompet. Lantas bagaimana Islam memandang perayaan tahun baru dengan peniupan terompet, kembang api dan bakar ayam?

PKB Perkuat Politik Islam dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menurut Pengamat

Ustaz Abdul Somad (UAS) angkat bicara mengenai tradisi di malam pergantian tahun tersebut dari sisi Islam. Dijelaskannya bahwa tradisi meniup terompet adalah tradisi dari kaum Yahudi.

Mengenal Agama Sikh, Keyakinan yang Dianut Bunga Zainal dan Anak-anaknya

"Maka tiuplah terompet-terompet untuk menyambut tahun baru dalam tradisi Yahudi di perjanjian lama. Itu ditiuplah  terompet dari kepala tanduk kerbau," kata UAS dalam video yanng diunggah di akun YouTune Indonesia mengaji. 

Maka dari itu, UAS meminta agar orang tua tidak memberikan anak-anak mereka untuk meniup terompet. UAS menghimbau saat perayaan malam tahun baru diganti dengan muhasabah. 

"Maka jangan kasih anak kita tiup-tiup terompet. Tanggal 31 Desember malam tahun baru masjid buat taqbilgh akbar undang siapa muhasabah. Jam 10 jam 11 malam muasahab, jam 12, jam 1 terus jangan sampai (tidak)," katanya.

Terompet

Photo :
  • VIVA/ Ayu Utami

Jika memang ternyata mereka anak-anak muda khususnya tidak melakukan kegiatan muhasabah. Maka dia menganjurkan untuk segera tidur selepas solat Isya.

"Anak-anak muda yang tidak muhasabah tidak datang ke masjid tidur abis Isya. Kalau tidak bisa tidur makan antimo dua biji. Abis Isya (baca doa tidur) baru tidur. Jangan kalian ikut merayakan (tahun baru)," jelasnya.

UAS menegaskan bahwa tidak dibenarkan untuk meniup terompet atau merayakan malam pergantian tahun baru dalam Islam.

"Apakah dibenarkan umat islam merayakan tahun baru? dengan pesta kembang api dan terompet? Terompet adalah tradisi Yahdui dalam menyambut tahun baru. kemudian kembang api adalah Majusi, tahun baru kita adalah tahun baru hijrah Nabi Muhammad," jelasnya. 

UAS menambahkan,"Ini tahun baru Masehi yang Nabi Isa tidak tau sama sekali. Maka dari itu kalender dibuat oleh Kaisar Julian membuat kalender, kalender itu dibawa ke Vatikan diubah jadi Kaisar Paus Gregorius maka disebut Gregorian Calender, tidak ada hubungan dengan nabi Isa AS”. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya