Melongok Kelas Keterampilan untuk Buta Aksara

Pertamina EP.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Assolahiyah, mengembangkan pemberdayaan ekonomi rumah tangga masyarakat desa Pasirjaya, Karawang. Pemberdayaan ekonomi itu dilakukan dengan berbagai pengadaan pelatihan kewirausahaan. 

Direktur PKBM Assolahiyah Heru Saleh mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat setempat adalah tuna aksara, ekonomi rumah tangga menengah ke bawah, serta masih banyaknya anak putus sekolah. 

Pada 2008, Heru telah mengadakan kegiatan pendidikan yang utamanya adalah untuk mengurangi jumlah buta aksara di lingkungannya, sehingga didirikanlah Pendidikan Anak Usaha Dini (PAUD), serta kelas keterampilan untuk buta aksara dan karyawan. Selain itu, membina murid putus sekolah dengan mengadakan kelas kejar paket B dan C.

Pada 2013, Pertamina EP mulai turun tangan untuk pengembangan PKBM dengan didirikannya pusat pelatihan pengembangan potensi lokal. Bidang pengembangan tersebut terdiri atas jahit-menjahit dan tata boga. 

Pertamina EP memberikan dukungan berupa pendampingan mulai dari permodalan, produksi, legalitas, hingga pemasaran produk wirausaha PKBM Assolahiyah. Produknya meliputi panganan popiah (sejenis lumpia), terasi, beras karawang, rengginang, dodol wajik, kerupuk rajungan, krupuk jamur, dan kripik sukun. 

"Pada 2013, Pertamina EP memberikan bantuan berupa sarana PAUD dan sarana life skill, mesin jahit untuk anak kesetaraan (paket B dan C)," ujar Heru 

Kemudian, baru pada 2016, Pertamina EP memberikan bantuan dana langsung sebesar Rp30 juta untuk dipinjamkan ke anggota koperasi sebanyak 30 orang. Saat ini, produknya 70 persen telah masuk ke pasar-pasar modern dengan total omzet rata-rata dari seluruh unit usaha kurang lebih Rp45 juta per bulan. Rata-rata pendapatan per orang sekitar Rp500 ribu per bulan. 

Sementara itu, mengenai pendidikan kesetaraan SMP (paket B) dan kesetaraan SMA (paket C) dari mulai berdiri hingga saat ini, PKBM Assolahiyah telah meluluskan sekitar 1700 siswa-siswi berketerampilan. 

Begini Cara Miliarder Dunia Motivasi Diri Hingga Sukses

"Ijazah lulusan formal sesuai standar dan akreditasi di sini sudah A. Pendidikan di sini hampir free semua, kecuali untuk karyawan yang mengambil pendidikan keterampilan," ujarnya. 

Kemudian, lulusan PAUD yang terdiri atas PAUD pendidikan reguler dan PAUD pendidikan alam kurang lebih total ada 500 anak. Sementara itu, lulusan keterampilan menjahit ada sekitar 350 orang. 

Kisah Seniman Madura Berhasil Mendunia Lewat Lukisan

Saat ini, ada sebanyak 75 siswa-siswi setara SMP dan 100 siswa-siswi setara SMA. Ada pun kelas keterampilan karyawan sebanyak 40 orang, lalu PAUD reguler dan PAUD Alam ada sekitar 100 orang. 

Safari Buta Aksara di Kampung Kopondopo, Roworena Barat, Kabupaten Ende, NTT

Banyak Warga Tak Bisa Baca-Tulis, Milenial NTT Fokus Berantas Buta Aksara

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2022 ada 3,65 persen penduduk Indonesia berusia dewasa atau 15 tahun ke atas yang tak bisa membaca dan menulis atau buta aksara

img_title
VIVA.co.id
15 Juli 2023