Jangan Pernah Buang Minyak Jelantah ke Bak Cuci Piring

Ilustrasi pipa bak cuci piring
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA – Penutupan Kali Sentiong atau Kali Item oleh pemerintah DKI Jakarta dengan jaring berwarna hitam untuk menutupi bau, sempat menimbulkan kontroversi. Ini dianggap tidak menyelesaikan persoalan dasar, sebab kali tetap saja kotor dan berbau tidak sedap. 

Daftar Harga Pangan 2 Mei 2024: Cabai Merah hingga Gula Naik

Bahkan meskipun kali sudah bebas sampah karena rutin dibersihkan, tetap saja menghilangkan limbah cair yang menyebabkan bau tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dikutip dari pepnews, Kali Item sudah tercemar berat oleh limbah rumah tangga yang dibuang ke got dan mengalir ke sungai. Limbah rumah tangga ini bermacam-macam, salah satunya minyak yang berasal dari sisa minyak goreng, oli bekas, lemak bekas makanan, dan sebagainya.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Untuk mengolah limbah minyak ini tidak murah, lho. Minyak sangat sulit dipisahkan dari air. Perlu teknologi tingkat tinggi untuk mengolahnya dan membutuhkan biaya besar, karena menghabiskan banyak zat kimia.

Limbah minyak juga tidak dapat disaring, karena berisiko membeku dan tersangkut di penyaring, sehingga menyumbat saluran air. Nah, bagaimana sih membuang limbang minyak goreng yang sudah tidak terpakai agar tidak mencemari lingkungan? Dilansir dari wastecycle, begini caranya. 

Luhut Jamin Pemerintah Bayar Klaim Rafaksi Minyak Goreng Rp 474,8 Miliar ke Pengusaha

BACA SELENGKAPNYA

(ren)

Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Roy Mandey

Tagih Kepastian Utang Rafaksi Migor, Aprindo: Jangan Jadi Tanggungan Pemerintah Berikutnya

Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) meminta kepastian kepada Pemerintah mengenai pembayaran utang rafaksi minyak goreng.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024