Bagaimana Menjaga Kesehatan Selama di Pengungsian?

Kondisi pengungsi korban gempa bumi di Lombok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Gempa yang mengguncang Lombok secara bertubi-tubi sangat menggugah rasa kemanusiaan seluruh bangsa Indonesia. Gempa menyebabkan ribuan rumah roboh, sehingga mengharuskan penghuninya mengungsi. Walau ada pula rumah yang tidak roboh, banyak yang mengalami kerusakan sehingga jika ada gempa susulan rawan ambruk. Hal ini menyebabkan beberapa penduduk di wilayah Lombok terpaksa mengungsi.

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Gempa terakhir (19/8) bahkan mencapai 6,9 SR dan menimpa wilayah Lombok Timur. Nyaris semua wilayah Lombok sudah terkena gempa, termasuk Mataram. bagaimana nasib ratusan ribu penduduk yang hidup di pengungsian? Meskipun bantuan dari seluruh negeri terus mengalir, tetapi tantangan hidup di pengungsian tetap saja berat, terutama untuk anak-anak dan lansia.

Dilansir dari laman resmi UNHCR, masalah kesehatan dan kekurangan nutrisi menjadi persoalan utama para pengungsi. Ini berlaku untuk pengungsi karena bencana maupun perang. 

Gempa Susulan Masih Terus Muncul, Jumlah Pengungsi di Pulau Bawean Kian Bertambah

Menurut anak organisasi WHO yang khusus mengurusi pengungsi ini, 5 penyebab utama kematian pengungsi anak-anak di negara berkembang adalah malaria, malnutrisi, campak, diare, dan infeksi pernapasan. Inilah tindakan untuk mengurangi kesakitan dan kematian para pengungsi, menurut UNHCR.

BACA SELENGKAPNYA

Momen Irjen Dedi dan Jenderal Lainnya Hibur Anak-anak Korban Banjir Demak
Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terpantau diselimuti awan kabut dari atas KM Bimasena yang digunakan oleh Tim Kantor SAR Manado mengevakuasi warga setempat, Rabu, 18 April 2024.

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Hujan Abu-Kerikil Erupsi Gunung Ruang, Menurut BNPB

Sebanyak 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, menurut laporan BNPB.

img_title
VIVA.co.id
21 April 2024