Relawan Apoteker Terjun Langsung Bantu Korban Gempa Lombok

Para relawan dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)
Sumber :
  • Dok. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)

VIVA – Meski banyak bantuan berupa obat-obatan berdatangan untuk korban gempa Lombok, namun persoalan lain justru muncul. Logistik yang melimpah ini tidak tertata dan terdokumentasi dengan baik, sehingga pelayanan kefarmasian menjadi terhambat. Pasien pun harus menunggu lebih lama sebelum menerima obat yang mereka butuhkan.

Pemerintah Cairkan Jaminan Hidup Korban Gempa NTB Rp89,36 Miliar

Masalah ini pun mendorong Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk mengirim langsung sejumlah apoteker ke Lombok. Para apoteker disebar di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat. Kedua kabupaten tersebut adalah yang paling parah terdampak gempa.

Mereka akan ditempatkan di puskesmas Gunung Sari, posko darurat Kekait, RS Lapangan BSMI, RSUP Mataram, puskesmas Nipah, puskesmas Gangga, puskesmas Kayangan, posko darurat Pemenang Timur dan puskesmas desa Santong.

Gempa Baru Saja Guncang Lombok

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Drs Nurul Falah Eddie Pariang, Apt, di fasilitas kesehatan tersebut para apoteker melakukan penataan logistik dan pelayanan kefarmasian.

"Dengan keberadaan apoteker, perbekalan farmasi, berupa obat-obatan dan alat kesehatan dapat tertata dan terdokumentasi dengan baik. Pelayanan kefarmasian pun menjadi lebih lancar," ujar Nurul dalam keterangan pers yang diterima VIVA.

Gempa Bumi Mengguncang Lombok

Di samping itu, para apoteker juga melakukan trauma healing terhadap anak-anak serta melakukan upaya promosi kesehatan (promkes) seperti edukasi pola hidup bersih dan sehat serta memberikan MPASI (Makanan pendamping ASI).

Relawan apoteker yang dikirim oleh IAI terdiri dari tiga kloter. Kloter pertama bertugas pada 6-13 September, disusul kloter kedua 13-20 September dan kloter ketiga 20-27 September.

‘’Relawan yang diberangkatkan kali ini adalah kloter ke 3, terdiri dari 11 apoteker yang berasal dari Sumatra Utara, Riau, Lampung, Banten, Bali, Samarinda dan Gorontalo. Sebelumnya diberangkatkan kloter pertama dan kedua masing-masing terdiri dari 11 apoteker yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Papua," ujar Nurul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya