Bahaya Botol Susu Plastik Picu Kanker Anak

Ilustrasi bayi minum dari botol susu.
Sumber :
  • Pixabay/Ben_krckx

VIVA – Beberapa plastik mengandung jenis bahan kimia yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Hanya saja, banyak masyarakat yang tak menyadari bahaya dari plastik tersebut, seperti penyakit kanker.

Melahirkan Berulang Kali Dapat Menjadi Risiko Kanker Serviks, Benarkah?

Salah satu paparan plastik yang sering kali tak disadari oleh masyarakat yaitu botol susu plastik. Terlebih, susu yang disajikan untuk anak tentu dalam kondisi suhu panas yang membuat bahan kimia dalam botol susu plastik tersebut menguap dan menyatu dengan susu.

"Jenis plastik yang bagus yaitu nomor 5. Masyarakat banyak yang nggak paham soal itu dan tidak menyadari jenis plastik botol susunya. Bahkan, botol susu merk luar juga banyak yang tidak pakai jenis plastik nomor 5 itu," ujar Spesialis anak RS Kanker Dharmais, dr. Edi Setiawan, Sp.A(K), MHA, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 17 Oktober 2018.

Terpopuler: Bagian Tubuh Ini Bisa Prediksi Ukuran Penis, hingga Faktor Risiko Kanker Serviks

Tak hanya botol susu tersebut, namun juga bahaya bahan kimia bisa hadir dari dot yang ada di botol susu plastik. Dot dalam botol susu plastik yang mengandung lateks, berpotensi bahaya saat terpapar dengan suhu panas.

"Ada dua warna dot yaitu kuning dan putih. Kalau kuning, itu lateks dan nggak bisa panas. Kalau mau pakai, cari yang putih yang terbuat dari silikon agar tahan panas," ungkapnya.

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Dokter Edi menegaskan, minimnya tingkat kewaspadaan masyarakat tersebut membuat angka kanker, khususnya pada anak terus meningkat. Untuk itu, ia menyarankan agar tak sering menggunakan plastik, terlebih pada makanan atau minuman bersuhu panas.

"Saya sendiri pun jujur tidak tahu cara menilai kualitas plastik yang tepat pada jenis nomor 5 itu. Makanya, dianjurkan hindari pemakaian wadah plastik di makanan atau minuman panas."

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pekerjaan rumah bidang kesehatan di Indonesia diantaranya penanganan stunting. Menurut dia, angka stunting memang saat ini sudah

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024