- dok. pixabay
VIVA – Film porno di luar negeri telah berkembang menjadi industri besar yang diatur secara profesional. Layaknya film lain, film biru pun dibuat dengan cara-cara tertentu untuk menyajikan 'visual terbaik'.
Tentu saja, adegan dalam film kebanyakan tidak real. Rasanya hampir mustahil mempraktekkan apa yang dilihat dalam film untuk kehidupan sehari-hari. Tapi tetap saja, apa yang terjadi di balik proses syuting seringkali membuat penasaran.
Nah, untuk itu, Andre Shakti yang telah berkecimpung di dunia film biru selama empat tahun berbagi pengalamannya, seperti dilansir laman Men's Health.
Alur yang kacau
Plot film memang terlihat runut, tapi saat syuting urutannya tidak selalu begitu. Menurut Andre, sutradara bisa saja menyuruh pemain langsung ke aksi panas. Kemudian mereka kembali 'bersih-bersih' untuk merekam dialog pembuka.
Selain itu, sutradara juga akan menghentikan aksi untuk mengambil gambar close up. Selama itu, para pemain harus mempertahankan posisi yang sama.
Persiapan khusus untuk seks anal
Bisa dibilang, bokong merupakan aset dalam industri film porno. Aktris/aktor dibayar lebih mahal untuk seks anal. Untuk itu mereka perlu melakukan persiapan seperti puasa dari malam sebelumnya, BAB berkali-kali dan waxing (menghilangkan bulu halus). Biasanya para pemain menggunakan butt plugs yang khusus dirancang untuk seks anal sepanjang hari di luar kamera.
Berperan tidak sesuai orientasi seksual
Pemain film porno sangat beragam dalam ukuran dan bentuk tubuh, umur, ras hingga orientasi seksual. Banyak heteroseks harus berakting jadi gay, sementara banyak gay juga harus berperan heteroseks. Bagi Andre, sebelum syuting ia akan berbincang dengan calon lawan mainnya soal orientasi seksual untuk menciptakan chemistry di depan kamera.
Pemain rawan cedera
Lokasi dan posisi yang ekstrem seringkali meninggalkan luka di tubuh pemain. Andre sendiri sudah mengalami iritasi genital karena gesekan selama berjam-jam, tergelincir akibat lubrikan, hingga sendi robek saat syuting bertema gulat. Belum lagi badan yang terasa remuk karena melakoni posisi sulit tanpa pemanasan yang cukup.
Harus siap beraksi di mana saja
Aktris dan aktor harus siap beradegan panas di mana saja. Andre sudah pernah syuting di atas pohon, mobil, taman umum, rel kereta api serta berbagai lokasi kamar mandi dan dapur.
Cuaca yang tidak bersahabat tidak akan menghambat proses syuting. Semakin tak biasa lokasi syutingnya, pemain harus siap dengan segala risiko. Meski begitu, Andre akan bernegosiasi untuk tidak beradegan intim di depan publik.
