Penyakit Tidak Menular Masih Jadi Masalah Besar di Indonesia

Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Indeks Pembangunan Manusia Indonesia kian tahun makin membaik. Hal ini terungkap dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPKM) 2018 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI hari ini, Senin 15 Juli 2019.

Indonesia Hadapi Bonus Demografi, Ini Tantangan dan Peluangnya

"Alhamdulillah terjadi suatu perbaikan dan kemajuan. Ini suatu bentuk yang nyata dari kinerja kita. Bahwa memang ada bukti dalam pembangunan kesehatan," ucap Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat peluncuran IPKM 2018, di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Senin 15 Juli 2019.

Membaiknya IPKM ini berdampak pada semakin tingginya usia harapan hidup dari masyarakat Indonesia.

Mengenal Epilepsi, Penyakit Tak Menular yang Diidap Amanda Manopo

Meski usia harapan hidup semakin membaik, salah satu yang juga jadi sorotan dalam IPKM 2018 ialah meningkatnya tren Penyakit Tidak Menular (PTM) di hampir setiap provinsi di Indonesia.

Oleh sebab itu, Nila mengatakan bahwa pihaknya sendiri telah memasukkan PTM sebagai salah satu prioritas yang harus dikerjakan. Hal ini juga ia telah sampaikan kepada kepala dinas di seluruh Indonesia.

Pandemi Mulai Mereda, Tetap Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular

“Pak Siswanto dari Balitbamgkes sudah menjelaskan double burden ini. Artinya, kalau tidak berbuat sesuatu, kita akan 70 persen naik PTM. PTM itu ujungnya di penyakit katastropik," kata dia.

Lebih lanjut, Nila kembali mengingatkan bahwa PTM sendiri sebetulnya bisa dikendalikan. Salah satu caranya ialah dengan mengubah gaya hidup yang tidak sehat.

"Makanya saya minta diingatkan dari media, bahwa PTM itu bisa dicegah. Cara mencegahnya dengan mengubah perilaku kita. Seperti tadi saya katakan, kalau makan gizinya yang seimbang lah, gizi diperhatikan, berapa karbohidrat, protein kita, sayur dan buah kita. Itu diperhatikan betul," kata Nila. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya