Minum Air dari Botol Plastik yang Dibekukan Berisiko Kanker?

Ilustrasi botol plastik
Sumber :
  • Pixabay/techmania

VIVA – Sering kali beredar di media sosial yang menyebut membekukan air dalam botol plastik dapat meningkatkan risiko kanker. Bagi beberapa orang hal ini cukup meyakinkan lantaran kabar itu mengutip referensi yang mendukung, seperti dari John Hopkins dan American Cancer Society.

Kabar Terbaru Raja Charles Setelah Diagnosa Kanker, Kehilangan Indra Perasa

Tetapi jika mencari tahu lebih lanjut, kamu akan bertanya benarkah klaim itu. Kabar tersebut sebenarnya sudah beredar pada awal tahun 2000-an, berbagai versi mulai beredar di Amerika Serikat (AS).

Kabar itu memperingatkan bahwa membekukan air dalam botol plastik menyebabkan reaksi berantai yang melepaskan racun berbahaya, yang disebut dioksin ke dalam air begitu mencair. Dioksin adalah senyawa buatan manusia yang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.

Dinyatakan Sehat Usai Divonis Kanker Sarkoma, Alice Norin Merasa Diberi Kesempatan

Cerita tersebut didasarkan pada klaim yang dibuat oleh Dr. Edward Fujimoto dalam sebuah acara televisi di Honolulu pada 2002. Berita yang mungkin mudah dilupakan tiba-tiba berubah menjadi besar di media ketika seorang staf dari American Cancer Society, meyakini bahwa klaim tersebut valid, dan mulai meneruskan laporan melalui saluran sosial organisasi.

Pada 2007, dikutip dari Verrywell Health, sebuah surat elektronik yang dikreditkan ke Rumah Sakit John Hopkins juga semakin menanamkan mitos tentang hubungan antara dioksin dan botol plastik. Lantas bagaimana fakta sebenarnya?

Sempat Divonis Kanker Sarkoma, Alice Norin Bersyukur Tentang Kondisi Terkini

Sebagai tanggapan, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan pernyataan yang membantah klaim bahwa zat yang digunakan untuk membuat plastik dapat larut ke dalam makanan. FDA adalah badan yang mengatur tidak hanya keamanan makanan dan obat-obatan tetapi juga zat yang bersentuhan langsung dengan makanan sebagai bagian dari proses pengemasan.

Dalam pernyataan mereka, FDA menyatakan bahwa tingkat bahan kimia yang mungkin larut ke dalam makanan dari wadah plastik berada dalam batas aman. Mereka lebih lanjut menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa botol atau kemasan plastik mengandung dioksin.

American Chemistry Council juga ikut berdebat, bersikeras bahwa dioksin hanya dapat dibuat pada suhu lebih dari 700 derajat fahrenheit atau sekitar 371 celsius. Mengingat bahwa baik produksi maupun pembekuan botol plastik tidak memenuhi kriteria ini, akan lebih aman untuk mengatakan bahwa mitos itu secara resmi dibantah.

Ahli forensik yang menguasai patologi dan toksikologi, dr Djaja Surya Atmadja

Ditanya Apakah Pernah Menangani Pasien Korban Santet? Ini Kata Dokter Forensik Djaja Surya Atmadja

Sebagian masyarakat Indonesia masih mempercayai keberadaan Santet. Santet biasa dilakukan dengan bantuan seorang dukun dengan memasukkan benda asing ke tubuh korban.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024