Bicara Vaksin, WHO Peringatkan Hal yang Akan Memperpanjang Pandemi

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • Pixabay/Chillsoffear

VIVA – Ketika jumlah kasus virus corona atau COVID-19 terus melonjak di seluruh dunia, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyerukan solidaritas dalam peluncuran vaksin virus corona di masa depan.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Tedros mencatat, wajar jika negara-negara ingin melindungi warganya sendiri terlebih dahulu, tapi dia mendesak agar kita juga harus menggunakannya secara efektif. 

Dalam pidato pada pembukaan KTT Kesehatan Dunia yang berlangsung selama tiga hari di Berlin, Tedros memperingatkan nasionalisme vaksin hanya akan memperpanjang pandemi, bukan memperpendeknya. 

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

"Wajar jika negara ingin melindungi warganya sendiri terlebih dahulu, tetapi jika dan ketika memiliki vaksin yang efektif, kita juga harus menggunakannya secara efektif. Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memvaksinasi beberapa orang di semua negara daripada semua orang di beberapa negara," ujarnya dilansir India Today, Senin 26 Oktober 2020. 

Baca Juga: Fenomena Long COVID-19, Pasien Ungkap Gejala Utamanya

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

"Biar saya perjelas: nasionalisme vaksin akan memperpanjang pandemi, bukan memperpendeknya," lanjut dia. 

Dia juga mengatakan, satu-satunya cara untuk pulih dari pandemi virus corona adalah bersama-sama dan memastikan negara-negara miskin memiliki akses yang adil untuk mendapatkan vaksin. 

Tanggapan kepala WHO itu muncul saat para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin COVID-19. Sementara beberapa kandidat vaksin saat ini sudah memasuki uji klinis, di mana 10 di antaranya berada dalam fase tiga, yang melibatkan puluhan ribu sukarelawan. 

"Ini adalah momen berbahaya bagi banyak negara di belahan bumi utara karena kasus meningkat. Berulang kali kami telah melihat bahwa mengambil tindakan yang tepat dan cepat berarti dapat mengelola wabah," kata Tedros. 

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, dalam pesan videonya, menyebut bahwa pandemi merupakan krisis terbesar di zaman ini. 

"Kami membutuhkan solidaritas global di setiap langkahnya. Sebuah vaksin harus menjadi barang publik global. Vaksin, tes dan terapi, lebih dari sekadar penyelamat. Mereka adalah penyelamat ekonomi dan penyelamat masyarakat," kata Guterres. 

Seperti diketahui saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya