Suntikan Ketiga Vaksin Sinovac akan Tingkatkan Antibodi 10 Kali Lipat

Ilustrasi - vaksinasi COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Sebuah uji klinis fase kedua dari vaksin Sinovac menunjukkan dosis ketiga vaksin tidak aktif Sinovac akan meningkatkan respons antibodi sepuluh kali lipat dalam seminggu. Tetapi adopsi dosis ketiga dalam skala besar masih membutuhkan lebih banyak penelitian.

Vaksin DBD Efektif Cegah Perawatan di Rumah Sakit, Harganya Rp567 Ribu Per Dosis

Menurut kepala produsen vaksin China Sinovac, Yin Weidong mengatakan kepada China Central Television bahwa perusahaan Sinovac baru-baru ini menyelesaikan uji klinis fase kedua.

Ada pun hasilnya menunjukkan bahwa ketika sukarelawan yang telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 Sinovac menerima suntikan ketiga setelah 3 dan 6 bulan, respons antibodi di dalam tubuh mereka bisa melonjak sepuluh kali lipat dalam seminggu dan 20 kali lipat dalam 15 hari.

Waspadai Sebaran Kasus Virus Nipah, Kemenkes RI Imbau Ini

Namun, Sinovac akan melakukan penelitian yang lebih menyeluruh dan lebih lama untuk menentukan waktu terbaik untuk menerima booster untuk masyarakat umum, kata Yin.

"Setelah menyelesaikan dua suntikan, tubuh kita sudah menghasilkan memori kekebalan. Adapun kapan suntikan ketiga akan dibutuhkan, tolong beri peneliti lebih banyak waktu untuk mempelajarinya," kata Yin dikutip dari Global Times.

Pakar Ungkap Virus Nipah Lebih Mematikan Dibanding COVID-19

Di sisi lain, ketika ditanya apakah Sinovac memiliki vaksin baru untuk melindungi dari varian yang bermutasi, juru bicara Sinovac Liu Peicheng dikutip oleh Chinanews.com pada hari Sabtu mengatakan bahwa studi tentang imunogenisitas dari varian strain sedang dilakukan.

Liu mengatakan vaksin yang tidak aktif memiliki rute proses yang matang. Secara teori, mengubah regangan tidak mengharuskan rute ini diubah. Sinovac akan melakukan uji coba skala kecil untuk memastikan apakah rute proses yang ada dapat mencapai produksi vaksin yang efektif terhadap varian baru yang bermutasi.

Ada diskusi tentang apakah orang yang disuntik akan membutuhkan booster di masa depan. Otoritas kesehatan China mengatakan mereka akan menentukan kapan harus memberikan suntikan booster untuk COVID-19 berdasarkan analisis kelompok yang divaksinasi awal untuk memerangi ancaman strain mutan.

"Data dari orang yang divaksinasi enam bulan lalu sekarang sedang dianalisis, dan hasil awal menunjukkan bahwa tingkat antibodi untuk sekitar setengah dari mereka masih baik," kata seorang dokter terkemuka dan ahli imunologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Shao Yiming.

Dia menambahkan, dengan dukungan data ilmiah, kami akan menentukan kapan orang yang sudah lama divaksinasi harus diberikan suntikan booster.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya