Rutin Makan Kuaci Bisa Turunkan Gula Darah

Ilustrasi kuaci
Sumber :
  • Pixabay/nonnatthapat

VIVA – Kuaci atau biji bunga matahari memang paling nikmat dijadikan camilan. Tanpa terasa, makan kuaci sambil mengobrol atau menonton, kita sudah menghabiskan begitu banyak kuaci.

Tapi siapa sangka, selain lezat, ternyata kuaci mengandung banyak manfaat untuk kesehatan lho. Ya, biji dari bunga matahari ini mengandung lemak sehat, senyawa tanaman yang bermanfaat serta beberapa vitamin dan mineral.

Selain itu, kuaci juga sangat tinggi vitamin E dan selenium. Ini berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas, yang berperan dalam memerangi beberapa penyakit kronis.

Tidak hanya itu, kuaci merupakan sumber senyawa tanaman yang bermanfaat, termasuk asam fenolik dan flavonoid, yang juga berfungsi sebagai antioksidan.

Oleh karena itu, konsumsi kuaci dapat menbantu menurunkan tekanan darah, kolesterol dan gula darah karena mengandung vitamin E, magnesium, protein, asam lemak linoleat, dan beberapa senyawa tanaman.

Selanjutnya, hasil penelitian juga menghubungkan konsumsi kuaci dengan beberapa manfaat sehat lainnya. Berikut ulasannya dilansir dari Healthline, Sabtu 3 Juli 2021.

Peradangan
Dalam sebuah penelitian pada lebih dari 6.000 orang dewasa melaporkan, mereka yang mengonsumsi biji bunga matahari dan biji-bijian lainnya minimal 5 kali seminggu, memiliki kadar protein C-reaktif 32 persen lebih rendah dibanding orang yang tidak mengonsumsi biji-bijian. Di mana C-reaktif dalam darah, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Meskipun penelitian ini tidak dapat membuktikan sebab dan akibat, namun vitamin E yang berlimpah dalam kuaci, dapat membantu menurunkan kadar protein C-reaktif. Flavonoid dan senyawa tanaman lainnya dalam kuaci juga membantu mengurangi peradangan.

Penyakit jantung
Dalam tinjauan 13 penelitian, orang dengan asupan asam linoleat tertinggi (ada dalam kuaci) memiliki risiko 15 persen lebih rendah terkena penyakit jantung. Yaitu serangan jantung dan risiko kematian akibat penyakit jantung 21 persen lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang memiliki asupan terendah asam linoleat.

Diabetes
Studi menunjukkan, orang yang makan 1 ons atau 30 gram biji bunga matahari setiap hari sebagai bagian dari diet sehat, dapat menurunkan gula darah sekitar 10 persen dalam 6 bulan. Efek penurun gula darah dari kuaci mungkin sebagian disebabkan oleh senyawa tanaman yang disebut asam klorogenat.

Studi juga menunjukkan, menambahkan biji bunga matahari ke dalam makanan, dapat membantu mengurangi efek karbohidrat pada gula darah. Protein dan lemak yang terkandung dalam kuaci, memperlambat laju pengosongan perut dan memungkinkan pelepasan gula dari karbohidrat secara bertahap. Namun, penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan.

Di sisi lain, PT. Gumindo Bogamanis melalui produk Kuaci Rebo, menginisiasi program Gosok-Gosok Rejeki Kuaci Rebo di seluruh wilayah Indonesia untuk membantu pemulihan perekonomian.  

Sebanyak 110.592 pedagang eceran di seluruh Indonesia pemenang program Gosok-gosok Rejeki Kuaci Rebo telah menerima hadiahnya. Beberapa hadiah yang telah dikirimkan ke pemenang antara lain, logam mulia, sepeda gunung dan juga TV plasma.

Marketing Manager PT. Gumindo Bogamanis, Marselus Albert menjelaskan, bukan hanya LED TV, sepeda gunung dan logam mulia 1 gram saja yang bisa didapatkan oleh para peadagang pengecer Kuaci Rebo. 

"Tapi juga miliaran rupiah dalam bentuk pulsa dapat dirasakan dengan hanya membeli kuaci Rebo kemasan 13 gram dan 70 gram. Kemeriahan dan keseruan program Gosok-Gosok Rejeki Kuaci Rebo masih dapat dirasakan sampai dengan akhir bulan Juli 2021. Jadi tunggu apalagi, mari ikut merasakan kebahagiaan dan mendapatkan rejeki tambahan, karena kesempatan menang bagi para pedagang pengecer masih sangat besar," kata dia dalam keterangan tertulis.

5 Manfaat Rebusan Air Daun Salam, Bisa Bantu Kurangi Kadar Gula Darah
dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada tahun 2045.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024