Studi: Pria Terpapar COVID-19 Lebih Rentan Sesak Napas

Pria
Sumber :
  • Indian Express

VIVA – Ada banyak gejala infeksi COVID-19 yang kian berkembang seiring dengan mutasi yang terjadi. Beberapa orang mungkin mengalami pilek dan kehilangan penciuman dan rasa, sebagian lain mungkin mengalami diare dan lesu. 

Terungkap, Wanita Open BO Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh di Bekasi

Ada juga beberapa gejala khas yang mungkin dialami orang yang terinfeksi pada tahap awal penyakit. Para ilmuwan berpikir bahwa gejala awal ini kurang lebih sama untuk semua orang. Tetapi kini, sebuah studi baru oleh para peneliti dari King's College London mengatakan bahwa gejala awal infeksi COVID-19 ini berbeda di antara kelompok umur dan juga antara pria dan wanita.

Jurnal tersebut dipublikasikan di The Lancet Digital Health. Penting bagi masyarakat untuk mengetahui gejala awal, terutama dalam menghadapi varian baru dan sangat menular. Berikut rangkumannya dikutip dari laman The Health Site.

Sosok Pria yang Ikut Terseret Kasus Narkoba Chandrika Chika, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Gejala penting untuk deteksi dini infeksi COVID-19

Untuk tujuan penelitian ini, para peneliti membandingkan kemampuan untuk memprediksi tanda-tanda awal infeksi COVID-19 menggunakan kriteria diagnostik National Health Service UK saat ini dan model Hierarchical Gaussian Process, sejenis pembelajaran mesin. Model machine learning menunjukkan bahwa gejala awal infeksi COVID-19 berbeda di antara berbagai kelompok. 

Top Trending: Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online karena Bernama Ini, Komika Usir Ibu Menyusui

Para peneliti memeriksa 18 gejala, yang memiliki relevansi berbeda untuk deteksi dini pada kelompok yang berbeda. Gejala yang paling penting, menurut para peneliti, untuk deteksi awal COVID-19 secara keseluruhan termasuk kehilangan penciuman, nyeri dada, batuk terus-menerus, sakit perut, lecet pada kaki, nyeri mata dan nyeri otot yang tidak biasa.

Perbedaan yang paling menonjol antara orang tua dan anak muda

Menurut para peneliti, perbedaan gejala paling menonjol antara kelompok usia yang lebih muda (16 hingga 59 tahun) dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih tua (60 hingga 80 tahun ke atas). Serta, pria memiliki gejala yang berbeda dibandingkan dengan wanita pada tahap awal COVID-19. 

Para peneliti memodelkan tanda-tanda awal infeksi COVID-19 dan berhasil mendeteksi 80 persen kasus ketika menggunakan gejala yang dilaporkan selama tiga hari. Berikut perbedaan gejalanya:

- Kehilangan penciuman kehilangan signifikansi pada orang berusia di atas 60 tahun dan tidak relevan untuk subjek di atas 80 tahun.

- Gejala awal seperti diare adalah kunci pada kelompok usia yang lebih tua (60-79 dan >80).

- Pria lebih mungkin melaporkan sesak napas, kelelahan, kedinginan dan menggigil.

- Wanita lebih mungkin melaporkan kehilangan penciuman, nyeri dada, dan batuk terus-menerus.

- Demam, meskipun merupakan gejala penyakit yang diketahui, bukan merupakan ciri awal penyakit pada kelompok usia mana pun.

"Hal lain yang perlu disebutkan di sini adalah bahwa meskipun model digunakan pada strain pertama virus dan varian Alpha, temuan utama menunjukkan gejala varian Delta dan varian berikutnya juga akan berbeda di seluruh kelompok populasi," begitu kesimpulan penelitian tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya