Pakar: Jika Berlebihan BPA Sangat Dicurigai Memicu Kanker

Air kemasan galon guna ulang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Aru Wisaksono Sudoyo mengemukakan bahwa BPA sangat dicurigai berpotensi memberikan kontribusi pada perkembangan kanker dalam tubuh manusia. Bukan tanpa alasan, sebab zat kimia tersebut rupanya mampu menyerupai hormon estrogen.

Tentara Israel Jatuh Cinta ke Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita, Bocorkan Rahasia Militer

Paparan hormon estrogen berlebihan dianggap para ahli sebagai salah satu pemicu timbulnya kanker payudara. Tak heran, apapun zat yang membuat hormon estrogen diproduksi secara masif dan berlebihan, diduga kuat memicu terjadi sel kanker termasuk BPA alias bisphenol A.

"BPA bisa menyerupai hormon estrogen. Amat sangat dicurigai memicu kanker payudara," ujar Prof Aru dalam acara virtual bersama YLKI bertajuk Keamanan Kemasan Bahan Pangan Berbahan Baku Plastik yang Mengandung Unsur BPA, baru-baru ini.

Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil

Dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi dan onkologi medik di RSCM itu menyebut bahwa BPA sendiri kerap dikaitkan dengan zat karsinogen yang juga cukup berpengaruh pada timbulnya sel kanker.

Akan tetapi, para pakar belum bisa menyimpulkan bahwa hanya BPA satu-satunya yang menyebabkan kanker lantaran banyaknya faktor pemicu lain.

2 Pria yang Buat Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Terancam 20 Tahun Bui

"BPA hanya 1 per sekian faktor. Tapi kalau satu per satu dihindari bisa mengurangi angka (potensi) kanker," tuturnya.

Lebih dalam, Prof Aru memaparkan bahwa sel yang awalnya normal bisa bermutasi menjadi ganas dalam waktu yang cukup lama dan tak disadari lantaran minimnya gejala. Mutasi sel tersebut bisa diakibatkan banyak hal termasuk paparan rokok dan BPA dalam waktu lama. 

"Sel normal dari tubuh terpapar, misal rokok atau bpa, maka terjadi mutasi. Itu gangguan DNA yang buat dia berubah. Itu masih belum apa-apa. Lalu mutasi kedua terekspos terus. Sampai mutasi ketiga dan jadilah sel kanker, ini butuh waktu lama," kata dia.

Benjolan dari mutasi yang menjadi gejala kanker itu bisa terbentuk dalam kurun waktu 10-20 tahun lamanya. Dengan demikian, menjadi penting untuk memperhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya