Golden Period, Periode Kritis 90 Menit Setelah Serangan Jantung

Ilustrasi serangan jantung/stroke.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Serangan jantung adalah momok mengerikan, karena merupakan kondisi darurat medis yang terjadi akibat gumpalan darah menghalangi aliran darah ke jantung. Perlu diketahui, tanpa adanya aliran darah, jaringan akan kehilangan oksigen dan membuat penderitanya bisa mengalami kematian.

5 Manfaat Menakjubkan Mengonsumsi Air Kelapa Setiap Hari, Bisa Jaga Kesehatan Jantung

Beberapa gejala serangan jantung antara lain, sesak atau nyeri di bagian dada, leher, punggung atau lelang. Termasuk pula kelelahan, limbung, detak jantung abnormal hingga kecemasan.

Cardiac Emergency merupakan layanan bagi pasien yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan jantung seperti serangan jantung, di mana penanganan serangan jantung harus dilakukan dalam rentan waktu golden period. Keterlambatan mencari pertolongan medis dapat berakibat fatal bahkan dapat berujung pada kematian.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Golden period adalah periode kritis 90 menit pertama setelah munculnya gejala serangan jantung. Disebut periode kritis karena banyak kematian terjadi pada rentan waktu ini akibat keterlambatan mendapatkan penanganan medis. 

Ilustrasi serangan jantung/stroke.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com
5 Manfaat Rebusan Air Daun Salam, Bisa Bantu Kurangi Kadar Gula Darah

“Dalam penanganan kasus serangan jantung, waktu memang faktor yang sangat penting, karena otot jantung akan mulai mati dalam 80 sampai 90 menit setelah terhenti mendapatkan supply darah, akibat sumbatan total pada pembuluh darah," ucap dr. Ika K. Dhanudibroto, SpJP(K), Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dalam keterangannya, Jumat, 22 April 2022.

"Tindakan Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI) harus segera dilakukan untuk membuka sumbatan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung," lanjutnya. 

Stroke

Ilustrasi serangan jantung

Photo :
  • Pexels

Seperti halnya serangan jantung, stroke juga merupakan kasus gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Stroke adalah situasi emergensi atau gawat darurat sehingga perlu segera dibawa ke rumah sakit. 

Jangan anggap enteng stroke karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan detik hingga menit. Penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan pada otak sehingga kecacatan bahkan kematian dapat dihindari.

“Penanganan stroke sumbatan juga dapat dilakukan dengan tindakan invasif melalui prosedur intervensi endovaskular dan mechanical trombectomy yang dilakukan di Lab Kateterisasi jika pasien tidak memenuhi kriteria untuk terapi trombolitik,” ujar dr. Tri Wahyudi SpS, FINS, Dokter Spesialis Saraf dan Neurointervensi, Mayapada Hospital Tangerang.

Sebagai informasi, Cardiac Emergency Mayapada Hospital didukung dokter spesialis jantung intervensi serta Lab Kateterisasi yang siap 24 jam untuk tindakan Primary PCI dengan mengikuti pedoman international yaitu “door to balloon” kurang dari 90 menit. Primary PCI yaitu prosedur medis untuk mengembalikan aliran darah ke jantung pada kasus serangan jantung dengan memasukkan balon dan stent untuk melebarkan pembuluh darah. 

Ilustrasi dokter/tenaga kesehatan.

Photo :
  • Freepik

Sementara Stroke Emergency rumah sakit ini melayani pasien stroke perdarahan ataupun stroke sumbatan, di mana layanan ini menyediakan tindakan yang cepat dan tanggap.

Untuk stroke, sumbatan dapat langsung diberikan terapi trombolitik yaitu pengobatan untuk melarutkan sumbatan pada pembuluh darah otak, melancarkan aliran darah dan mencegah kerusakan jaringan dan organ dengan pengawasan dokter spesialis saraf. Untuk stroke perdarahan akan ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf yang juga siap 24 jam. 

Stroke Emergency tersebut juga memiliki standar protokol penanganan stroke “door to needle” kurang dari 60 menit bagi pasien stroke sumbatan yang memenuhi kriteria waktu untuk dilakukan terapi trombolitik, yaitu kurang dari 4,5 jam setelah muncul gejala stroke. 

Ilustrasi diagnosa dokter.

Photo :
  • U-Report

Mereka juga selalu siap menerima kasus emergency selama mudik berlangsung dengan menyediakan layanan komprehensif kegawatdaruratan 24/7 untuk berbagai kasus gawat darurat, seperti kecelakaan, serangan jantung dan stroke. 

Trauma Center Mayapada Hospital memberikan layanan  untuk kasus trauma dengan akses 24 jam IGD dan ambulans dengan didukung tim dokter multispesialisasi, antara lain Spesialis Bedah Orthopedik, Spesialis Bedah Saraf, Spesialis Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular, Spesialis Bedah Digestif dan spesialis lain. 

Kesiapan tim IGD dan kelengkapan fasilitas laboratorium, radiologi, ruang operasi dan ICU menjadikan rumah sakit ini siap menangani kasus gawat darurat seperti kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, cedera kepala, cedera tulang belakang, trauma abdomen dan kasus gawat darurat lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya