Ngefans KPop Berlebihan? Itu Bentuk Parasocial Relationship

Personil NCT Dream di Ancol
Sumber :
  • Twitter/@@hellooofaaa

VIVA – Belum lama ini Indonesia dikejutkan dengan kedatangan dan penampilan Grup Band Korea yaitu NCT Dreams. Kedatangan mereka membuat fans Idol korea tersebut histeris dan bahkan video yang tersebar di video ketika fans berlarian-larian layaknya zombie untuk melihat mereka banyak di hujat.

Yunho dan Changmin TVXQ Minta Maaf kepada Penggemar Indonesia, Apa Alasannya?

Terdapat twit viral mengenai penjelasn tentang masalah fenomena fans dan orang-orang tersebut. Akun Twitter @boahancuk menuliskan;

Kadang banyak yang nanya kok bisa sih segininya kalau ngefans? Kalau di dalam psikologi, ini lah yang disebut sebagai parasocial relationship.

Rayakan 20 Tahun Debut, TVXQ Senang Bisa Menikmati Waktu Bersama dengan Cassiopeia Indonesia

Ia lalu menlanjutkan informasi mengenai penjelasan apa itu Parasocial Relationship yang ia kutip dari sumber jurnal tulisan Hortol & Wohl tahun 1956.

“parasocial relationship adalah hubungan satu sisi yang dibentuk oleh seseorang dengan “media persona.”

TVXQ Sapa Cassiopeia Indonesia Sampai Rela Blusukkan, Penggemar Bersorak Senang

Medie perosona yang dikamdukan adalah sosial media, dimana setiap orang dapat menampilkan kemauannya dan menarik perhatian orang-orang yang melihatnya. Ia juga memberikan penjelasan analogi dalam sambungan twit nya;

“Seperti karakter film, tokoh kartun, pembawa berita, host talk show, dan selebtriti. Jadi nggak cuman sama artis kpop doang. Kalau lo ngerasa sayang banget sama Luffy, semangat banget ngeliat Messi main bola, atau seneng kesem2an jatuh cinta pas liat foto2nya Anya Geraldine”, tulisnya

Ia menekankan contoh-contoh tersebut juga merupakan dari Parasocial Raltionship;

“Semua itu sebutannya di psikologi komunikasi ya tetap parasocial relationship”

Lalu penjelasan lain mengenai bagaimana tersebentuknya dikarenakan hunungan yang intim karena waktu yang dihabiskan seseorang dalam berinteraksi dengan media. Interaksi tersebut juga seolah-olah dilakukan dengan orang-orang yang sudah tertanam di dalam imajinasi, dalam kasus ini adalah Idol. Ia menuliskan Contoh yang simpel dalam penjelasannya;

“Ya sesimple kamu ngeliatin story seleb A setiap hari dan kamu tau kehidupannya kayak gimana, pasti lama2 mulai kerasa ada hubungan dong karena kita tau mereka kabarnya gimana tiap hari”

Tenang saja, tindakan yang dilakukan fans tersebut ternyata dianggap sesuatu yang wajar dalam dunia psikologi, walaupun hubungan seseorang dan Idol nya itu tidak nyata, tetapi hal tersebut dapat merasa beari dan nyata secara psikologi loh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya