Awas Sering Makan Fast Food, Mens Jadi Tak Teratur

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.
Sumber :
  • Pixabay/Saranya7

VIVA – Tak sedikit perempuan yang mengeluhkan siklus menstruasinya tak beraturan. Kondisi tersebut sejatinya dapat dipengaruhi banyak hal, termasuk pola makan yang kurang baik dari tingginya asupan lemak dan kalori yang berasal dari fast food.

Demi Gaya Hidup Mewah, 9 Perempuan Terlibat Sindikat Narkoba Tempel di Denpasar

Fast food atau makanan cepat saji menjadi salah satu kegemaran anak-anak kekinian. Biasanya, jenis makanan cepat saji ini digoreng dengan minyak banyak dan panas serta diberi garam maupun gula yang cukup besar.

Tentu saja, pengolahan masak tersebut membuat makanan mengandung tinggi garam, gula dan lemak serta kalori. Untuk itu, jenis makanan ini kurang baik dikonsumsi lantaran memicu beragam masalah kesehatan, termasuk reproduksi perempuan pada siklus menstruasinya.

Terpopuler: Jawaban Mamah Dedeh Soal Menantu Perempuan, Persiapan Penting Sebelum Menikah

"Tidak kegemukan dan kurang gizi karena pengaruh ke siklus menstruasi. Hindari makan fast food atau siap saji, masak sendiri jauh lebih baik dibanding siap saji, karena pengaruh juga ke menstruasi," tutur dokter kandungan, dr Erwinsyah Hasyim SpOG, dalam Hidup Sehat, TvOne, beberapa waktu lalu.

Ilustrasi nyeri saat menstruasi.

Photo :
  • U-Report
Pengusaha Ritel Buka-bukaan Alasan Pembatasan Pembelian Gula

Dijelaskannya, siklus menstruasi yang tak normal ditandai dengan kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Bisa juga, tidak diketahui pasti kapan periodik tepat.

Pada makanan siap saji, dapat memengaruhi siklus menstruasi karena memicu beragam kondisi mulai dari obesitas dan stres. Keduanya memengaruhi hormonal sehingga sistem reproduksi pun terganggu.

"Akibat adanya ketidakseimbangan hormon-hormon tersebut sehingga terjadi gangguan menstruasi. Menstruasi tidak teratur berhubungan dengan fertilitasnya," ujarnya.

Siklus menstruasi yang rutin itu sangat penting karena memengaruhi masa subur. Apabila masa suburnya kurang baik, tentu perempuan itu berisiko tinggi sulit punya anak.

"Haid tidak teratur juga dicurigai ada pre menopause dini. Di bawah usia 45 tahun. Apabila wanita tidak mens, otimatis akan sulit punya anak karena jelas dia harus punya siklus mens teratur sehingga bisa hitung masa subur," tuturnya.

Maka dari itu, dianjurkan agar mengetahui siklus menstruasi dengan mencatatnya secara rutin. Selain itu, penting untuk menerapkan hidup sehat agar siklus menstruasi teratur, termasuk membatasi makanan siap saji.

"Hidup sehat, tidur cukup, kelola stres, agar kaitan dengan hormonal. Makanan sehat.
Rutin olahraga sehingga menjaga kebugaran tubuh dan jaga berat badan sehingga tidak terjadi gangguan ketidakseimbangan hornonal," kata dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya