- Freepik/jcomp
VIVA Lifestyle – Hidup dengan diabetes artinya Anda harus menyesuaikan diet dengan kondisi Anda. Pada diabetes yang paling umum yaitu tipe 2, banyak pasien harus berhati-hati dengan asupan gula.
Namun, ada satu camilan populer yang sudah dibuktikan oleh para peneliti bisa membantu pasien diabetes tetap sehat.
Diabetes tipe 2 artinya insulin yang dibuat pankreas Anda tidak bekerja dengan benar, atau pankreas Anda tidak bisa membuat insulin yang cukup. Akibatnya, kadar gula darah Anda terus meningkat.
Ilustrasi diabetes.
- Pexels/Nataliya Vaitkevich
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Metabolism anda Experimental di 2010, kacang almond bisa menjadi camilan sempurna untuk mereka yang memiliki diabetes tipe 2.
Para peneliti dari Taiwan dan Amerika Serikat menemukan bahwa biji-bijian itu membantu mengontrol kadar gula darah, begitu juga membantu menurunkan berat badan dan mengurangi kadar kolesterol.
Kacang almond.
- Pinkvilla
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa menggabungkan almod ke dalam diet sehat memiliki efek bermanfaat pada adiposity (obesitas), kontrol glikemik (kontrol gula darah), dan profil lipid, karenanya berpotensi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2," bunyi laporan penelitian itu dikutip laman Express.co.uk.
Sebagai bagian dari penelitian, tim mempelajari efek almond pada diet dari 20 pasien diabetes tipe 2.
"Konsumsi almond berkaitan dengan ameliorasi pada obesitas, hiperlipidemia, hipertensi dan hiperglikemia," studi tersebut menyatakan.
Kacang almond.
- U-Report
"Hipotesis dari 12 minggu uji klinik silang acak adalah konsumsi almond akan meningkatkan kontrol glikemik dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada 20 pasien China dengan diabetes tipe 2 (sembilan pria, 11 wanita; 58 tahun, indeks massa tubuh, 26kg/m2) dengan hiperlipidemia ringan," lanjutnya.
Almond ditambahkan ke diet kontrol untuk menggantikan 20 persen dari asupan kalori harian.
"Tambahan hampir 60 gram almond per hari meningkatkan asupan serat, magnesium, asam lemak tak jenuh ganda, asam lemak jenuh tunggal dan vitamin E," kata studi itu.
