Terungkap, Ternyata Ini Penyebab Hipertensi Tak Bisa Dikendalikan

Ilustrasi hipertensi.
Sumber :
  • Pixabay/rawpixel

VIVA Lifestyle – Orang lanjut usia atau lansia harus meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan selera makan dapat membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia. 

Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Dosen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Dr. Toto Sudargo, M.Kes, menjelaskan, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat di tahun 2020, jumlah lansia di Indonesia meningkat sebesar 9,92 persen atau sebanyak 26,82 juta orang. 

"Menjadi tua adalah pasti, tetapi sehat di usia tua adalah pilihan. Gizi menjadi bagian dari proses kesehatan dari lansia," ujarnya saat webinar Peran Gizi dan Umami dalam Pencegahan Hipertensi dan Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia, yang digelar tim peneliti Universitas Gajah Mada dan Ajinomoto. 

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, S.H, M.Si, mengatakan, seiring penambahan usia, lansia memiliki kemunduran, terutama dari sisi kesehatannya. Namun berapapun usia seseorang, gizi yang baik diperlukan untuk tumbuh sehat. 

Ilustrasi lansia.

Photo :
  • Pixabay/pexels
Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

"Orang yang lanjut usia cenderung mengalami penurunan pada kepekaan indra perasa, sehingga kerap kehilangan selera makan. Buruknya, karena kurangnya kepekaan indra perasa, garam cenderung ditambahkan pada makanan. Padahal garam adalah komponen yang perlu dibatasi terutama untuk mereka yang berusia lanjut," kata dia. 

Endang lebih lanjut mengatakan, selain pola makan yang tidak sehat, kurang serat, dan tinggi lemak, garam menjadi salah satu pemicu hipertensi. Seperti yang dicatat dalam Riskesdas 2018, risiko menderita penyakit degeneratif (kanker, stroke, penyakit ginjal, diabetes mellitus, jantung, dan hipertensi) di tahun 2018 menunjukkan tren peningkatan dibandingkan 2013. 

"Salah satu faktor penyebab hipertensi yang tak bisa dikendalikan adalah bertambahnya usia. Faktor usia memang bisa jadi penyebab hipertensi pada lansia. Namun, bukan berarti masalah kesehatan ini tidak bisa dicegah. Mengganti dan memperbaiki asupan makanan dengan makanan yang bergizi seimbang menjadi salah satu caranya," tuturnya.

"Turunnya nafsu makan pada lansia menjadi tantangan tersendiri, karena seiring bertambahnya usia lansia mengalami penurunan nafsu makan (pengurangan jumlah asupan makan dan jenis makanan tertentu). Selain itu, konsumsi makanan yang tidak sehat dengan mengonsumsi gula, natrium, lemak berlebih menjadi masalah gizi lainnya dari lansia," sambung Endang. 

Ilustrasi garam

Photo :
  • Pixabay

Webinar ini merupakan kelanjutan dari penelitian Elderly Project yang dilakukan oleh Ajinomoto dan tim peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang dikepalai oleh Dr. Toto Sudargo, M.Kes. 

Elderly Project dilakukan pada Oktober 2021 – Januari 2022, dengan metode purposive sampling, yang lokasi penelitiannya dilakukan di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral tetapi rendah garam, gula, dan lemak, serta pendidikan gizi dapat meningkatkan status gizi lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidupnya. 

“Study Elderly Project menunjukkan bahwa setelah diberikan program pemberian makan pada lansia dan pendidikan gizi, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah. Hal itu ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik, yakni sebesar 52.9 persen turun menjadi 23.5 persen, serta peningkatan pada kelompok normal dengan persentase yaitu 14.7 persen naik menjadi 47.1 persen," jelas Dr. Toto. 

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Freepik/jcomp

"Pendidikan gizi tentang pentingnya menjaga pola makan seperti mengurangi makanan manis, mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Signifikansi kenaikan asupan protein terjadi pada kedua kelompok lansia pria dan 10 wanita," tambah dia. 

Hasil penelitian Elderly Project ini juga menunjukkan, menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure). 

"Melalui acara hari ini, kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa pada usia lanjut pun masyarakat sangat bisa tetap meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup sehat, dengan cara menjaga asupan makanan bergizi seimbang dan juga mengurangi asupan gula, garam, dan lemak,” ujar Grant Senjaya, Head of Public Relations Department PT. Ajinomoto Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya