Penelitian Sebut BPA Dapat Bermigrasi ke Air dalam Suhu Ruangan

Ilustrasi BPA.
Sumber :
  • Pixabay.

VIVA Life – Dalam sebuah jurnal berjudul Effects Of Temperature and Storage Time On Bisphenol A Migration from Polycarbonate Bottles Into Water: Analisilys using  Visible Spectrophotometric Method penelitian milik Benue State University, dengan judul, Pengaruh Suhu dan waktu penyimpanan terhadap migrasi BPA dari kemasan plastik PC ke air. Hasilnya adalah pada studi ini menunjukkan BPA bermigrasi dari kemasan plastik PC ke air walau hanya pada suhu ruangan. 

Adapun pada 19 Agustus 2022, Environmental Engineering Laboratory, Departement d' Enginyeria Quimica, Universitat Rovira I Virgil, Av Paisos Catalan 26, 43007, Tarragona Catalonia, Spain melakukan Studi mengenai BPA Toxcokinetik terhadap jenis kelamin pada anak-anak. Dengan judul, Unravelling sex-specipic in children using pediatric PBPK model. Kesimpulannya, anak-anak memiliki peluang risiko lebih tinggi dari orang dewasa terhadap paparan BPA terhadap organ dalam. 

Penelitian lainnya dari Institute of Medical Molecular Biotechnology, Faculty of Medicine Universiti Teknologi MARA (UiTM), Cawangan Selangor, Kampus Sungai Buloh Jalan Hospital, Sungai Buloh, Selangor Malay melakukan penelitian dengan judul The Current Findings on the Impact of Prenatal BPA Exposure on Metabolic Parameters: In Vivo and Epidemiological Evidence.

Ilustrasi kemasan botol minum atau BPA.

Photo :
  • iStockphoto.

Temuan terbaru paparan BPA pada parameter metabolisme sebelum melahirkan. Pada review kali ini ditemukan hasil, pengaruh dari paparan BPA pada ibu hamil yang dapat menyebabkan perubahan parameter metabolisme di masa kanak-kanak dan meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti obesitas dan DMT2 di masa dewasa.

Selain itu, kelompok lingkungan dan kesehatan masyarakat Amerika Serikat mendesak US Food and Drug Administration agar memperketat kandungan Bisphenol A pada plastik yang bersentuhan dengan makanan. Dalam petisi yang dilancarkan pada 27 Januari 2022 menyatakan, BPA dapat berbahaya kendati masyarakat terpapar dalam jumlah jauh di bawah batas toleransi.

Kelompok tersebut mendesak FDA semacam BPOM-nya Amerika Serikat, untuk membatasi migrasi BPA dari kemasan ke dalam makanan maksimal sebanyak 0,5 Ng BPA/kg makanan.

BPA (Bisphenol A).

Photo :
  • NPR
5 Universitas Islam Negeri Terbaik di Indonesia, Ada Kampus Impian Mu?

Sementara European Food Safety Authority (EFSA) memperketat TDI (Tolerable Daily Intake) BPA. Pada tahun 2015, TDI BPA sebesar 4 mikrogram/kg berat badan manusia/hari. Artinya, batas toleransi yang diijinkan senyawa BPA masuk ke dalam tubuh berdasarkan berat badan manusia adalah 4 mikrogram tiap kg berat badan manusia. 

Akan tetapi TDI BPA pada tahun 2021 menjadi sangat ketat yaitu hanya 0,00004 mikrogram/kg berat badan manusia/hari. Artinya hanya dalam kurun waktu 6 tahun telah terjadi pengetatan sebesar 100 ribu kali lipat lebih ketat.

Rahasia Terpecahkan! Makhluk Laut Ini Punya Mata di Seluruh Cangkangnya

Hal ini juga senada dengan yang disuarakan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono. Ia mengatakan ancaman Bidphenol A (BPA) adalah nyata, bukanlah isapan jempol.

Otoritas IKN Kerjasama dengan Universitas Leiden Belanda

Menurut Pandu Riono, BPA bisa menimbulkan gangguan sistem reproduksi baik pria maupun wanita, diabetes dan obesitas, gangguan sistem kardiovaskular, penyakit ginjal, kanker hingga gangguan perkembangan otak. Mengingat bahaya yang ditimbulkan begitu besar, pemerintah bersama ilmuwan perlu mengedukasi dan menginformasikan tentang ancaman gangguan kesehatan yang dihasilkan BPA. 

"Keselamatan publik itu prioritas kita semua. Jejak Bidphenol A atau BPA, bahan kimia yang digunakan dalam produk plastik, banyak terdeteksi di tubuh dan di lingkungan kita," kata Pandu Riono dalam keterangan tertulisnya.

Prof Raymond Tjandrawinata.

Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia

Guru besar dan peneliti di Fakultas Bioteknologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya tersebut, telah menjelajahi dunia sains hingga negeri Paman Sam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024