Moms Wajib Tahu! Ini 5 Tanda Bayi Menangis Karena Stres

Ilustrasi bayi menangis.
Sumber :
  • Pixabay/ joffi

VIVA Lifestyle – Orang tua harus tahu apa penyebab bayi menangis. Ketika menangis, ada sesuatu yang diinginkan oleh bayi. Ya, menangis adalah salah satu bentuk komunikasi bayi kepada orang tua dan lingkungan sekitar. Namun, ketika bayi menangis karena stres tentu ada perbedaannya dengan menangis biasa. Stres kronis dapat berdampak negatif pada otak bayi. Peningkatan kadar hormon stres, kortisol, selama masa bayi dapat dikaitkan dengan masalah perilaku dan gangguan terkait stres di masa dewasa. Selain genetika, nutrisi, dan penyakit, pengalaman bayi dengan orang-orang di sekitar mereka juga dapat memengaruhi perkembangan otaknya. Namun, persepsi stres dapat bervariasi untuk setiap bayi. Beberapa mungkin merasakan stres akut dari satu kejadian, sementara bayi lain mungkin menganggapnya sebagai masalah kecil.

Pakar Ungkap Pria Harus 21 Kali Ejakulasi dalam Sebulan, Kenapa?

Tidak hanya orang dewasa, bayi juga bisa mengalami stres. Bayi biasanya merespons emosi orang tua dan lingkungannya. Itu artinya, orang tua ataupun lingkungan yang stres dapat membuat bayi stres. Bayi yang menerima banyak perhatian dan memiliki ikatan yang kuat dengan orang tua memiliki tingkat hormon stres yang lebih rendah. Faktanya, paparan stres kronis dapat berdampak negatif pada otak bayi. 

Lalu, bagaimana mengetahui bila bayi menangis akibat stres? Berikut adalah beberapa tanda bayi menangis karena stres yang dilansir dari laman klikdokter

Gak Boleh Dipendam, Rasa Marah Bisa Memicu Gaya Hidup Tidak Sehat

1. Menangis Lebih Sering

Ilustrasi bayi menangis.

Photo :
  • vstory
RSUD Bayu Asih Purwakarta Klarifikasi Sangkaan Penolakan Penanganan Bayi Prematur

Frekuensi menangis yang meningkat adalah salah satu tanda utama yang paling umum bila bayi sedang stres. Reaksi ini bisa menjadi sinyal kalau bayi sedang tidak enak badan, tidak nyaman, atau membutuhkan sesuatu. Karena itu, orang tua perlu segera mencari tahu penyebabnya.

2. Perubahan Pola Tidur 

Bayi menangis.

Photo :
  • U-Report

Stres yang dialami bayi bisa mengubah pola tidurnya. Bayi mungkin bisa tetap terbangun lebih lama dari biasanya dan menangis.

Agar kondisinya lebih baik, pastikan pencahayaan kamar tidak terlalu terang dan suhu ruangan tetap sejuk. 

3. Tidak Ada Kontak Mata 

Bayi sering menangis.

Photo :
  • U-Report

Jika biasanya bayi sering melakukan kontak mata lalu tiba-tiba menghindar, mungkin ia sedang mengalami stres. Dalam beberapa kasus, kurangnya kontak mata dapat menandakan gangguan spektrum autisme atau kerusakan penglihatan.

4. Kebiasaan Makan Berubah 

Bayi menangis.

Photo :
  • U-Report

Stres bisa mengubah perilaku bayi ketika makan. Ada yang jadi suka makan terlalu banyak, namun ada yang justru tidak nafsu makan. Stres pun dapat menyebabkan masalah perut dan umumnya muncul juga gejala gangguan pencernaan. 

Ketika bayi tidak mau makan, orang tua perlu mencari tahu apa ada penyakit tertentu atau konstipasi. Lalu, saat bayi mulai memasuki tahap makan makanan padat setelah ASI, ia bisa saja menolak asupan baru tersebut karena masih ingin menyusu.

5. Kurang Ekspresi Wajah 

Bayi menangis

Photo :
  • inmagine

Ketika stres, bayi bisa terlihat kurang ekspresif. Orang tua dapat merasakan kurangnya emosi yang ditunjukkan pada wajah bayi. Bayi yang menangis memang akan membuat orang tua khawatir. Namun, penting untuk tetap tenang, tidak panik, ataupun marah ketika si Kecil menangis. 

Cobalah tenangkan bayi dengan menggendongnya sambil berjalan-jalan kecil, usap punggungnya, mainkan musik yang bernada lembut dan menenangkan, kemudian cari tahu apa penyebabnya. Bila popok terasa berat dan basah, segera ganti. Tak lupa berikan kasih sayang kepada bayi, ajak bicara, tersenyum, bernyanyi, dan bercanda. Hal tersebut akan membuat si Kecil merasa aman dan nyaman di sekitar orang tuanya.

Cara Mencegah Bayi Stres

menggendong bayi

Photo :
  • vstory

Setiap bayi memiliki temperamen yang berbeda. Namun terkadang, sentuhan pengasuhan dari orangtua ataupun orang terdekat dapat mengurangi stresnya. Kiat-kiat berikut juga dapat membantu orangtua mengurangi stres pada bayi:

  • Beri anak perhatian saat menyusui.
  • Berikan sentuhan lembut.
  • Jangan biarkan bayi stres, karena dapat memengaruhi mereka.
  • Terapkan pola asuh di mana bayi diletakkan di dekat orangtua tiap kali orangtua beraktivitas, jika  memungkinkan.
  • Cobalah untuk tidak mengganggunya saat sedang tidur.
  • Tanggapi tangisan bayi dan jangan pernah meninggalkan mereka tanpa pengawasan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya