Dinkes DKI: Semua Pasien Omicron BN.1 Dinyatakan Sembuh

Omicron varian baru Covid-19 (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/Shutterstock

VIVA Lifestyle – Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama mengungkapkan bahwa seluruh pasien terinfeksi Omicron BN.1 di Jakarta telah dinyatakan sembuh. 

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Ngabila menyebutkan pasien terakhir yang terinfeksi Omicron BN.1 pada 14 November 2022 juga dinyatakan sembuh. Scroll untuk informasi selengkapnya.

“Semua kasus BN.1 di Jakarta sudah sembuh. Terakhir terdiagnosis satu kasus di 14 November 2022 dan sudah sembuh,” kata Ngabila kepada awak media, Minggu 11 Desember 2022.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ngabila juga menegaskan hingga saat ini tidak ada penambahan kasus Omicron di BN.1 di Jakarta. Ia pun juga mengimbau kepada masyakarat untuk tidak panik terhadap varian baru kasus COVID-19 tersebut. 

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat
Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka

“Tidak usah panik, sampai saat ini BN.1 bukan varian dominan di Jakarta. Proporsi mingguannya hanya tiga persen dari hasil genome sequencing,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibukota masih terkendali meskipun saat ini ditemukannya pasien terkena varian BN.1.

“Tren kasus positif [COVID-19] sudah menurun dua minggu terakhir. Tren kematian, penggunaan tempat tidur di rumah sakit menurun seminggu terakhir. Kondisi terkendali,” kata Ngabila.

Ngabila menjelaskan, 24 pasien yang ditemukan terkena varian BN.1 di Jakarta, 30 persennya pasien tersebut tidak memiliki gejala. Sedangkan, 70 persen pasien mengalami gejala ringan.

“Semua isolasi mandiri di rumah sebagian besar sudah sembuh. Hanya 1 yang PPLN [Pelaku Perjalanan Luar Negeri] lainnya transmisi lokal,” ucap dia.

Kemudian, Ngabila mengungkapkan bahwa temuan pasien dengan varian BN.1 itu sudah terdeteksi pertama kali sejak 10 Oktober 2022. Lanjut, dia menjelaskan bahwa dalam seminggu terakhir proporsinya hanya lima persen dari total varian yang di Jakarta menurut hasil genome sequencing.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya