Usai Lockdown, China Kembali Laporkan Kematian Pertama COVID-19

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.
Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.
Sumber :
  • pexels/Edward Jenner

VIVA Lifestyle – China melaporkan kematian pertamanya kembali terkait COVID pertamanya dalam beberapa minggu pada hari Senin 19 Desember 2022. Laporan ini diungkap di tengah meningkatnya keraguan akan penghitungan resmi yang tepat dalam menghitung jumlah kasus COVID-19 saat ini.

Dikutip laman Channel News Asia, masyarakat meragukan jumlah kasus COVID-19 yang melanda kota-kota setelah pemerintah melonggarkan kontrol anti-virus yang ketat. Dua kematian pada Senin ini adalah yang pertama dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) sejak 3 Desember, beberapa hari sebelum Beijing mengumumkan pencabutan pembatasan yang sebagian besar telah menahan virus selama tiga tahun, dan lantas memicu protes luas bulan lalu.

Tagar tentang dua kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan dengan cepat menjadi trending topik teratas di platform Weibo yang mirip Twitter di China pada Senin pagi.

Petugas melakukan tes COVID-19 di rumah sakit sementara di Shanghai, China.

Petugas melakukan tes COVID-19 di rumah sakit sementara di Shanghai, China.

Photo :
  • Chinatopix via AP

"Apa gunanya statistik yang tidak lengkap?" tanya seorang pengguna. "Bukankah ini menipu publik?" tulis yang lain.

Secara resmi China 'hanya' laporkan 5.237 kematian terkait COVID selama pandemi, termasuk dua kematian terakhir, sebagian kecil dari 1,4 miliar populasinya dan sangat rendah menurut standar global.

Tetapi para ahli kesehatan mengatakan China mungkin harus membayar mahal karena mengambil langkah-langkah ketat untuk melindungi populasi yang sekarang tidak memiliki kekebalan alami terhadap COVID-19 dan memiliki tingkat vaksinasi yang rendah di kalangan orang tua.

Halaman Selanjutnya
img_title