Gabungan Farmasi Prediksi Obat Sirup Kembali Beredar 2023

Ilustrasi sirup obat batuk anak.
Ilustrasi sirup obat batuk anak.
Sumber :
  • iStockphoto.

VIVA Lifestyle – Acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) di Indonesia tak tercatat lagi kasus baru sejak dihentikannya obat sirup dengan dugaan cemaran etilen glikol-dietilen glikol (EG-DEG). Hingga 13 Desember 2022, tercatat 324 kasus AKI atau GGAPA dengan 200 anak meninggal dunia.

Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI), Elfiano Rizaldi bahwa temuan EG-DEG tersebut pada obat sirup membuat ratusan anak mengalami gangguan ginjal akut serta puluhan anak di antaranya meninggal dunia. Elfian menegaskan bahwa zat kimia bahan pelarut yang aman untuk obat sirup, sempat terjadi kekurangan atau kebutuhannya tak sesuai permintaan. Scroll untuk info selengkapnya.

"Kekosongan tidak, tapi kekurangan. (Kalau) kosong sama sekali, bagaimana industri lain bisa dapat. Kekurangan itu, kebutuhan seribu yamg ada 500," ujar Elfian, dalam Talkshow: Kembalinya Obat Sirup yang Hilang, Jangan Ada EG/DEG di Antara Kita, di Jakarta, Selasa 20 Desember 2022.

Elfiano Rizaldi menuturkan bahwa mekanisme impor bahan pelarut yang aman yakni propylene glikol (PG) diawasi oleh BPOM, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan. Pada kasus obat sirup yang tercemar tersebut, bahan pelarut EG-DEG bisa masuk karena bukan berbasis farmasi sehingga tidak diuji kembali apakah benar bahan pelarutnya adalah PG dan tidak melebihi ambang batas.

Ilustrasi - Obat sirup

Ilustrasi - Obat sirup

Photo :
  • ANTARA

"Ketentuannya, tidak melebihi ambang batas EG-DEG, segel yang diterima PG. Cuma satu aja, gara-gara kerikil kecil, kita jatuh dan mati. Makanya poinnya kedisplinan pada industri farmasi yang harusnya melakukan uji ulang pada bahan pelarut tersebut apa benar PG," tegas Elfian.

Prioritas lainnya yang sedang dilakukan adalah mempercepat proses pemeriksaan dengan detail kualitas dan keamanan semua produk obat sirup di Indonesia untuk mempercepat ketersediaannya yang sangat dibutuhkan pasien dan masyarakat Indonesia. Untuk obat sirup bisa diedarkan kembali, berdasarkan persyaratan ketat dari BPOM, ada 12 aspek pemeriksaan mutu dan keamanan yang wajb diperiksa Industri farmasi dan diverifikasi detail oleh BPOM. 

Halaman Selanjutnya
img_title