Program Vaksinasi Booster Kedua Bisa Cegah Laju Penularan Sub Varian XBB.1.5?

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA Lifestyle – Sub Varian COVID-19 baru XBB.1.5 atau kraken menimbulkan kekhawatiran di sejumlah negara seperti di Amerika Serikat. Sub varian ini diketahui menjadi biang kerok pada trend peningkatan kasus COVID-19 di Amerika Serikat.

WHO Peringatkan Ancaman Wabah Penyakit yang Serang Anak-anak di 2024

Sepanjang Desember 2022, persentase infeksi baru COVID-19 di Amerika Serikat yang disebabkan oleh XBB.1.5 naik dari perkiraan 4 persen menjadi 41 persen.

Selain di Amerika Serikat, sub varian XBB.1.5 ini juga teridentifikasi di 29 negara lainnya di dunia. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Kasus Demam Berdarah Meningkat, Kapan Vaksin DBD Siap?

Hingga saat ini sub varian XBB.1.5 belum teridentifikasi di Indonesia. Lantas seperti apa potensi kenaikan dari sub varian ini?

Ilustrasi virus corona COVID-19

Photo :
  • pixabay
Targetkan Nol Kematian Akibat Dengue di 2030, Kemenkes Siapkan 19 Ribu Vaksin DBD

"Seperti yang disampaikan dari virus ini mudah menular dibandingkan dengan varian apapun," kata Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, Dr.dr. Erlina Burhan, Sp.P (K), MSc, dalam virtual conference, Rabu 25 Januari 2023.

Meski begitu, diungkap oleh Erlina Burhan gejala yang dirasakan para pasien terkonfirmasi sub varian ini ringan dan sebagian besar tidak ada keluhan.

"Tapi gejala atau keluhannya memang ringan bahkan sebagian besar tidak ada keluhan," ujar dia.

Sementara itu, terkait dengan adanya program vaksinasi booster kedua yang mulai berlangsung pada Selasa 24 Januari lalu apakah bisa menekan penyebaran sub varian ini?

Ilustrasi Pandemi Penyakit COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2

Photo :
  • U-Report

Terkait hal itu, Erlina menjelaskan bahwa tujuan booster adalah untuk mencegah terjadinya perberatan gejala pada pasien.

"Dikatakan bahwa booster kedua tujuannya adalah jangan sampai tertular menjadi berat jadi tidak 100 persen bisa dikatakan booster ini bisa mencegah seseorang tidak menjadi sakit," kata dia.

Erlina Burhan juga kembali mengingatkan bahwa vaksinasi bukanlah satu-satunya cara untuk menekan laju penularan COVID-19. Ada langkah-langkah lainnya yang juga perlu dilakukan masyarakat untuk menekan laju penularan COVID-19 di masyarakat.

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.

Photo :
  • pexels/Edward Jenner

"Tetap jaga protokol kesehatan, harus meningkatkan sistem imun karena sesungguhnya ini pertarungan keseimbangan antara sistem imun dengan keganasan dari virus,” ujar Erlina Burhan.

“Kalau virusnya makin banyak artinya makin mudah menginfeksi maka perlu juga imunitas yang tinggi tapi imunitas tinggi virusnya sedikit kita enggak sakit, kalau imunitas rendah virusnya banyak kita menjadi sakit. Imunitas tinggi, virusnya banyak nanti bisa tetap sakit tapi tidak ada gejala," kata dia menjelaskan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya