Wabah Virus Marburg Picu Kematian, WHO Wanti-wanti Penularan Lewat Sperma

Virus Marburg
Sumber :
  • WHO

VIVA Lifestyle – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah mengeluarkan peringatan bagi para pelancong ke dua negara tempat virus Marburg menyebar. CDC merekomendasikan peningkatan kewaspadaan perjalanan bagi orang-orang yang pergi ke Guinea Khatulistiwa dan Tanzania.

Apel Pagi AQUA, Komitmen AQUA Pastikan Semua Produknya Aman dari Bromat

Pejabat di Equatorial Guinea pertama kali melaporkan kasus Marburg telah terdeteksi pada bulan Februari. Setidaknya 20 kemungkinan kasus telah terdeteksi, 13 kasus telah dikonfirmasi di laboratorium, dan setidaknya tujuh dari mereka yang dipastikan mengidap penyakit tersebut telah meninggal. Scroll untuk info selengkapnya.

Sementara itu, negara Tanzania melaporkan wabah pertama virus Marburg pada Maret 2023 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berita itu muncul lebih dari sebulan setelah Guinea Khatulistiwa mengonfirmasi wabah penyakit virus pertamanya. 

Viral Aksi Begal Payudara di Pasar Minggu, Pelaku Malah Mau Masturbasi saat Ditangkap

“Upaya otoritas kesehatan Tanzania untuk menentukan penyebab penyakit ini merupakan indikasi yang jelas dari tekad untuk menanggapi wabah secara efektif. Kami bekerja sama dengan pemerintah untuk segera meningkatkan langkah-langkah pengendalian untuk menghentikan penyebaran virus dan mengakhiri wabah secepat mungkin,” kata Dr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika mengatakan dalam sebuah pernyataan, dikutip VIVA, Jumat 7 April 2023. 

Makan Burger dari Restoran Terkenal di Arab Saudi, 75 Orang Keracunan

Pencegahan Penularan
Kedua negara telah melaporkan kasus infeksi virus Marburg baru-baru ini. CDC mengatakan para pelancong dapat mengambil tindakan pencegahan yang berbeda termasuk hal-hal berikut:

Hindari kontak dengan orang yang tampak sakit dan yang memiliki gejala termasuk demam, nyeri otot, dan ruam.
Hindari kontak dengan cairan tubuh.
Hindari mengunjungi fasilitas kesehatan di daerah wabah untuk perawatan medis yang tidak mendesak atau untuk alasan nonmedis.
Hindari berada di dekat atau bersentuhan dengan hewan tertentu termasuk kelelawar buah dan primata bukan manusia.

Penularan Air Mani dan Mencegahnya
Ada pun cairan tubuh yang dimaksud berupa wanita yang terinfeksi saat hamil, virus tetap ada di plasenta, cairan ketuban, dan janin. Selain itu, pada wanita yang telah terinfeksi saat menyusui, virus dapat bertahan dalam ASI.

Kekebalan virus di tubuh ini termasuk testis dan bagian dalam mata. Penularan virus Marburg melalui air mani yang terinfeksi telah didokumentasikan hingga tujuh minggu setelah pemulihan klinis. Meski, diperlukan lebih banyak data pengawasan dan penelitian tentang risiko penularan seksual, dan khususnya tentang prevalensi virus yang dapat hidup dan menular dalam air mani dari waktu ke waktu. 

Untuk sementara, dan berdasarkan bukti yang ada, WHO merekomendasikan agar:

Laki-laki yang sembuh dari Marburg harus didaftarkan dalam program pengujian air mani saat dipulangkan (dimulai dengan konseling) dan ditawarkan pengujian air mani saat mental dan fisik siap, dalam waktu tiga bulan sejak timbulnya penyakit. Tes air mani harus ditawarkan setelah mendapatkan dua hasil tes negatif berturut-turut.

Ilustrasi bercinta/pasangan.

Photo :
  • Freepik/lookstudio

Semua penyintas Marburg dan pasangan seksualnya harus menerima konseling untuk memastikan praktik seksual yang lebih aman sampai air mani mereka dua kali dites negatif untuk virus Marburg. Termasuk memakai kondom saat berhubungan seks.

Setelah dites tidak terdeteksi (negatif), penyintas dapat dengan aman melanjutkan praktik seksual normal dengan risiko penularan virus Marburg yang diminimalkan. Laki-laki yang sembuh dari penyakit virus Marburg harus mempraktikkan praktik seksual yang lebih aman dan kebersihan selama 12 bulan sejak timbulnya gejala atau sampai tes air mani mereka dua kali tidak terdeteksi (negatif) untuk virus Marburg.

Sampai air mani mereka telah dua kali diuji tidak terdeteksi (negatif) untuk Marburg, penyintas harus mempraktikkan kebersihan tangan dan pribadi yang baik dengan segera dan mencuci bersih dengan sabun dan air setelah kontak fisik dengan air mani, termasuk setelah masturbasi. Selama periode ini kondom bekas harus ditangani dengan aman, dan dibuang dengan aman, untuk mencegah kontak dengan cairan mani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya