Hati-hati! 50 Persen Kutil Kelamin Bisa Jadi Kanker Serviks, Kenali Gejalanya

Ilustrasi organ intim.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle –  Kutil kelamin (genital warts) atau kondiloma akuminata masih kerap disepelekan, Padahal, sekitar 50 persen kasusnya bisa bertransformasi menjadi penyakit yang ganas seperti kanker serviks

Celine Dion Ungkap Penyakit Langka yang Dideritanya: "Saya Berharap Ada Keajaiban"

Kutil kelamin diakibatkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Meskipun umum terjadi, namun kondisi ini memberikan efek tidak hanya sakit fisik, tetapi juga pada mental penderitanya. Terkait tipe HPV, yang paling sering mengakibatkan kutil kelamin yaitu tipe 6 dan tipe 11, sebanyak 90-95 persen kasus. Scroll untuk info selengkapnya

Pada data statistik dunia, insiden kutil kelamin dilaporkan 160-289 kasus per 100 ribu penduduk per tahun dan kasus baru pada perempuan 76-191 per 100 ribu penduduk. Di Indonesia, laporan kasus kutil kelamin di Bali selama 3 tahun (2015-2017) didapat sebanyak 260 dari 4743 (5,47 persen) orang menderita kutil kelamin, sedangkan di Surabaya ditemukan 318 dari 3674 (8,7 persen) orang dengan kutil kelamin.

Pentingnya Deteksi Dini: Gejala Awal serta Faktor Risiko Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi, dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, mengungkap bahwa tipe HPV yang menyebabkan kutil kelamin memang tidak sama dengan tipe HPV yang menyebabkan kanker serviks. Namun dalam beberapa kasus, ketika kutil kelamin terjadi pada leher rahim atau di dalam vagina, hal ini dapat menyebabkan perubahan serviks (displasia) yang pada akhirnya bisa berujung pada kanker serviks sebagai bentuk komplikasinya. 

Menkes Budi Paparkan Penanganan Penyakit Arbovirus

Diungkap Amelia, transmisi atau penularan kutil kelamin ini sebagian besar melalui hubungan atau kontak seksual antara kulit dengan kulit maupun dengan mukosa yang basah dan lembap.

"Terkait lokasi, kutil dapat ditemukan di area vulva (labia mayora, minora, liang vagina), serviks (leher rahim), perineum (area antara alat kelamin luar dan anus), area sekitar anus dan saluran anus. Pada laki-laki, kutil dapat tumbuh di pangkal sampai ujung penis, rambut pubis, skrotum maupun anus dan sekitarnya," kata dia dalam media diskusi, Kutil Kelamin di Kawasan Jakarta Pusat, Selasa 23 Mei 2023

Lebih lanjut, diungkap Amalia, bahwa masa inkubasi kutil kelamin berkisar 2 minggu hingga 9 bulan dan kelainan kulit. Mukosa umumnya akan mulai nampak 2-3 bulan setelah kontak.

"Sementara itu, bentuk kutil akan berbeda tergantung pada lokasinya. Bentuk yang menyerupai kembang kol dapat ditemukan pada area mukosa yang hangat, lembap dan tidak berambut seperti di sekitar labia minora dan liang vagina. Kemudian bentuk bintil keabuan gelap pada umumnya dapat ditemukan pada batang penis, area sekitar anus dan perineum," kata dia. 

Menurut Amalia, ketika seseorang melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi HPV, maka kemungkinan 75 persen mereka akan tertular virus ini dan akan mengalami kutil kelamin.

Ilustrasi kanker serviks.

Photo :
  • iStockphoto.

Amalia juga menjelaskan bahwa, tidak hanya melalui hubungan seksual saja,  virus ini juga dapat ditularkan dari ibu ke anak saat melahirkan.

Meskipun jarang terjadi, kontak langsung maupun tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi dengan HPV (fomites) juga dapat mengakibatkan transmisi HPV. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya