Terobsesi Langsing Bak Model, Ayu Kecanduan Obat Pencahar

Ayundari Gunansyach
Sumber :
  • Instagram sugarceawler

VIVAlife - Gangguan pola makan jarang disadari atau terdeteksi oleh penderitanya. Inilah yang dialami mahasiswi bernama Ayundari Gunansyach. Selama beberapa tahun, wanita yang akrab disapa Ayu ini tak menyadari bahwa dirinya mengalami pola gangguan makan bulimia.

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini

Bulimia adalah gangguan pola makan yang telah masuk ke dalam gangguan kejiwaan, seperti halnya anoreksia. Gangguan pola makan ini lebih banyak dipicu oleh suasana hati negatif, memiliki masalah emosional dan fokus kontrol diri.

Masa remaja Ayu dipenuhi dengan ragam tontonan menarik seputar penampilan (tubuh) sempurna wanita. Sejak remaja, kesehariannya juga diisi dengan membaca majalah. Rasa iri mulai timbul ketika Ayu melihat lekukan tubuh wanita langsing dalam sebuah majalah. Ini akhirnya membuat Ayu terobsesi akan penampilan tubuh.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Bentuk tubuh remaja Ayu juga terbilang di atas rata-rata teman sebayanya. Semakin bertambah usia, berat badannya ikut naik. Saat duduk di kelas dua Sekolah Menengah Akhir (SMA) misalnya. Bobot tubuh Ayu mencapai 107 kilogram. Bagi Ayu, ini adalah tekanan paling berat selama hidupnya setelah 'kicauan' teman-teman di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Waktu SMP aku sudah di-bully habis-habisan oleh beberapa teman dan hal ini masih terus terjadi hingga SMA. Aku masih harus melirik beberapa teman dengan bentuk tubuh indah dan masa indah berpacaran," kata Ayu saat ditemui dalam acara Eating Disorder Awareness di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Akibat tekanan dari lingkungan sekitar, Ayu pun memilih jalan pintas untuk mendapatkan bentuk tubuh langsing bak model. Caranya adalah mengeluarkan makanan yang telah masuk ke dalam tubuh. Ayu memang tak memuntahkan makanan kembali dengan merogoh mulut menggunakan jari tangan. Ia menggunakan metode purging atau mengkonsumi obat pencahar.

Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat

Cara ini dilakukannya hampir setiap hari, tanpa sepengetahuan orang tuanya. Jika makan tiga kali, tanpa menunggu lama ia segera menelan obat tersebut. Artinya, Ayu bisa menelan obat pencahar sebanyak tiga kali dalam sehari. Ini dilakukannya dengan harapan makanan tak menumpuk menjadi lemak.

Obat pencahar yang diandalkannya selama hampir tiga tahun tersebut, akhirnya dianggap tak mampu memberikan Ayu tubuh bak model. Bobot tubuhnya hanya mengalami penurunan sebanyak 1-2 kilogram.

"Kalau makan, akan kembali naik lagi," ujar Ayu.

Hal ini ternyata berujung pada ketidakmampuan sistem pencernaan Ayu dalam mengontrol asupan yang masuk.

Sedih, Marah dan Penolakan

Pengalaman tak menyenangkan, seperti komentar yang dilontarkan para sahabat menjadi salah satu faktor Ayu mengalami bulimia. Ia mengakui berbagai macam cacian nama binatang sudah menjadi makanan sehari-sehari saat ia duduk di bangku SMP. Dapat dikatakan ini menjadi mimpi buruknya yang menyisakan rasa sakit hati mendalam, bahkan hingga saat ini.

"Sempat ada fase aku mengurung diri di kamar, marah-marah, dan tak ingin bertemu orang lain (hingga sekarang). Saat akan bertemu orang (yang telah melukai hati) aku seperti berburuk sangka," katanya dengan nada sedikit kecewa.

Wanita yang juga berbisnis cupcakes ini tak pernah merasa lelah dengan gangguan pola makannya. Ia pun sempat marah ketika dibawa oleh sang ibunda ke klinik berlabel pusat obesitas.

Di klinik tersebut, wanita dengan tinggi 173 centimeter ini, didiagnosis tak hanya mengalami masalah pola makan, tetapi juga di bagian kepala --otak menjadi sumber lain penyebab gangguan pola makan, terutama pada neurotransmitter--.

Setelah diberitahu soal pengaturan pola makan dan asupan nutrisi yang benar, Ayu pun baru sadar bahwa dirinya ternyata mengalami bulimia. Selama hampir dua tahun menjalani perawatan rutin di klinik rujukan sang ibunda, akhirnya Ayu berhasil menurunkan bobot tubuhnya hingga menjadi 75 kilogram.

Sempat terpikir oleh Ayu bahwa tindakannya mengkonsumsi obat pencahar adalah ajang pembuktian kepada mereka yang telah mencelanya bahwa ia pun bisa tampil kurus.

"Tapi ternyata yang terpenting adalah you got to love your self," katanya bijak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya