Sumber :
- Finedininglovers.com
VIVAlife -
Berbagai foto makanan berseliweran di media sosial, mulai dari Facebook, Twitter, dan Instagram. Wujudnya memang sangat menggoda. Tapi bagi Anda yang terobsesi mengunggah foto makanan dan minuman, hati-hati. Bisa jadi itu gejala gangguan mental.
Kecenderungan itu diungkapkan oleh Dr. Valerie Taylor, psikiater dari Women College Hospital, University of Toronto, Kanada. Sebelum makanan atau minuman dinikmati, banyak orang mengambil gambarnya terlebih dulu untuk kemudian diunggah di berbagai media sosial.
"Beberapa orang keluar rumah untuk makan, bukan karena memang membutuhkan makanan. Justru hanya demi interaksi di media sosial. Apa yang dimakan, kapan mengunjunginya dan kapan kembali ke tempat tersebut," kata Dr. Taylor dikutip dari Huffingtonpost.com.
Kebiasan tersebut bisa jadi gejala gangguan kebiasaan makan atau tanda adanya masalah psikologis. Berupa bentuk obsesi dan keasyikan tidak sehat pada makanan. Lalu, pada beberapa orang yang melihat foto makanan dan dengan mudah tergoda bisa berujung menjadi emotional eater hingga kegemukan.
Studi pada 2012 yang dilakukan oleh tim dari University of Southern California mengungkap kalau sering melihat foto makanan di internet akan merangsang otak untuk makan secara berlebihan. Beberapa restoran bahkan ada yang menerapkan peraturan kalau makanan tidak boleh difoto dan diunggah ke media sosial.
Seperti restoran di New York milik Chef Michelin, David Bouley. Ia melarang pelanggannya untuk mengambil foto makanan dan minuman yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan harus segera dinikmati dan aktivitas mengambil gambar bisa mengganggu pelanggan lain. (adi)
Kebiasan tersebut bisa jadi gejala gangguan kebiasaan makan atau tanda adanya masalah psikologis. Berupa bentuk obsesi dan keasyikan tidak sehat pada makanan. Lalu, pada beberapa orang yang melihat foto makanan dan dengan mudah tergoda bisa berujung menjadi emotional eater hingga kegemukan.
Studi pada 2012 yang dilakukan oleh tim dari University of Southern California mengungkap kalau sering melihat foto makanan di internet akan merangsang otak untuk makan secara berlebihan. Beberapa restoran bahkan ada yang menerapkan peraturan kalau makanan tidak boleh difoto dan diunggah ke media sosial.
Seperti restoran di New York milik Chef Michelin, David Bouley. Ia melarang pelanggannya untuk mengambil foto makanan dan minuman yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan harus segera dinikmati dan aktivitas mengambil gambar bisa mengganggu pelanggan lain. (adi)
Inilah Tampang 2 Pria yang Sekap dan Aniaya Cewek Open BO di Apartemen Jakpus
Pelaku menggasak Iphone dan uang tunai milik korban. Wanita muda yang berprofesi open BO itu sempat dianiaya lalu disekap pelaku.
VIVA.co.id
21 Mei 2024
Baca Juga :