Sumber :
- iStock
VIVAlife
- Tindak pelecehan seksual tak mengenal batas usia. Ia bisa menyerang siapa saja. Bahkan, wajah polos dan lucu anak tak luput dari tindakan itu. Lokasinya pun bisa terjadi di mana saja. Rumah maupun sekolah, tak mampu menjamin keamanan anak.
Mengantisipasi itu, psikolog anak dari Universitas Atma Jaya, Agustina Hendrati mengatakan bahwa
personal safety
harus ditanamkan pada anak sejak usia dini. Anak harus tahu cara melindungi diri, saat orang tua atau orang yang dipercaya tidak berada di dekatnya.
Pertama, ajarkan anak mengenali diri sendiri. "Anak harus tahu siapa dia, nama orangtuanya, berasal dari keluarga mana. Hal-hal umum itu harus diajarkan,” ujar Agustina saat dihubungi
VIVAlife
, Selasa, 15 April 2014.
Setelah itu, ajarkan anak mengenali hak dan kewajibannya. Beritahukan pada anak, hal apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Setelah anak memahami apa yang menjadi hak dan kewajibannya, beritahu bagaimana ia harus melindungi dirinya sendiri.
Menurut Agustina, pendidikan perlindungan diri bisa dilakukan melalui dongeng atau permainan. Dongeng-dongeng anak seperti kisah
Si Tudung Merah
, bisa jadi satu contoh untuk mengajarkan mereka melindungi diri.
"Di kisah itu
kan
diceritakan bagaimana gadis cilik tudung merah menyelamatkan diri dari serigala jahat. Orangtua bisa mengajarkannya dari kisah-kisah semacam itu," ujar dia.
Bukan hanya itu, anak juga diharapkan bisa memahami apa yang tidak ia suka, serta bagian tubuh mana yang harus ia lindungi agar tidak diganggu orang lain. Setelah itu, ajarkan anak untuk mau menceritakan hal-hal buruk yang dialaminya pada orangtua.
Jonathan Kuo, Pianis Muda Indonesia yang Kembali Memukau di Panggung Musik Klasik
Peningkatan kemampuan Jonathan Kuo juga tidak luput dari pengakuan mentornya, Iswargia R Sudarno, yang melihat potensi besar sebagai seorang pianis solois.
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
