Pada Usia Berapa Kemampuan Otak Menurun?

Ilustrasi Otak
Sumber :
  • iStockphoto
VIVAlife
- Kembangkan kemampuan selagi masih muda. Itu bukan saran main-main. Sebab, kemampuan prima otak ternyata punya usia maksimal. Di usia 24 tahun, otak sudah mulai menurun.


Peneliti yang memercayai teori itu mengujinya lewat sebuah studi sederhana. Lebih dari tiga ribu orang berusia 16-44 tahun diminta memainkan game komputer bernama
StarCraft II
.

Puluhan Korban Banjir dan Longsor di Luwu yang Terisolasi Dievakuasi dengan Helikopter

Permainan itu menyediakan ruang untuk jual beli pesawat luar angkasa, meningkatkan spesifikasi senjata, berdagang, serta berperang antarsesama pemain. Itu semua butuh ketangkasan otak.
Mantan Anak Buah Bongkar Kasus Korupsi, SYL Bilang "Saya Tidak Perlu Dibela"


Tidak Ada Foto Jokowi di Ruang Rapat, PDIP: Jatuh Lupa Dipasang Lagi
Studi sederhana itu menunjukkan hubungan kuat antara usia dan agresivitas permainan yang menandakan kekuatan otak. Mereka yang berusia di atas 24 tahun, bermain kurang baik.

Menurut penulis utama studi, Joe Thompson kelambatan permainan itu disebabkan kecepatan kognitif otak yang juga menurun. Padahal, itu penting untuk menentukan kinerja.


"Penurunan kinerja kognitif ini bahkan bisa memengaruhi performa keterampilan," ujar mahasiswa PhD dari Simon Fraser University di Kanada, Amerika Serikat itu, seperti dikutip dari
Daily Mail
.


Namun, menurunnya kemampuan otak untuk bereaksi pada peserta usia 24 tahun ke atas, dibarengi sesuatu yang positif. Mereka mengompensasinya dengan strategi yang lebih sederhana tapi efisien.


"Meskipun kehilangan kognitif dan kecepatan gerak, mereka tetap bisa mempertahankan keahlian," ujar Thompson. Buktinya, pemain berusia 24 tahun ke atas lebih baik dalam menggunakan cara pintas di
keyboard
komputer. Itu membantu mengimbangi kecepatan otak yang menurun.


Thompson menambahkan, sebenarnya kapasitas kognitif dan motorik otak masih bisa berubah-ubah di usia dewasa, bahkan pada mereka yang sudah melebihi 24 tahun.


"Asal, ada peningkatan dalam kinerja sehari-hari. Caranya, dengan berinteraksi terus-menerus bersama perubahan dan beradaptasi," Thompson menyarankan. Intinya, otak perlu tetap diasah. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya