Wanita, Ini Pemicu Gagal Diet

Ilustrasi diet
Sumber :
VIVAlife -
"Kamu
kok
gendutan
sih
?" Kalimat itu seringkali diucapkan ketika bertemu teman lama. Tak jarang, garis wajah Anda yang sumringah berubah murung.


Berat badan, bagi sebagian orang, merupakan hal yang sangat sensitif bila dibicarakan. Hal itu dikarenakan tidak percaya diri ketika berat badan bertambah.


Tak heran, banyak orang yang berusaha untuk menurunkan berat badannya. Mulai dari olahraga, mengatur porsi makan hingga melakukan sedot lemak.


Padahal sebenarnya, ada faktor hormonal yang bisa menyebabkan Anda gemuk meski sudah diet ketat dan olahraga.


"Banyak orang yang menganggap gaya hidup menjadi pemicu kegemukan tapi sebenarnya tubuh kita bereaksi pada faktor yang tidak bisa kita kontrol," kata Robert J. Hedaya, MD, psikiater klinis di Georgetown University Medical Center, dikutip
Huffington Post.


Lalu apa saja penyebab gagal diet? Berikut daftarnya:


Depresi

Kakek 73 Tahun di Garut Ditemukan Tewas Mengenaskan, Kepala Hancur dan Usus Terurai

Banyak obat anti depresan yang justru memberikan efek samping menaikan berat badan. Jadi, bila Anda sedang mengalami stres dan depresi kemudian mengonsumsi pil tersebut, jangan harap berat badan Anda turun. Karena pil anti depresan bisa menaikan berat badan hingga 8 kg.
Survei Aksara: Persoalan Pengangguran Jadi Masalah Serius Kota Pekanbaru


Sebabkan Penyakit Kronis, Pakar Sebut Air di Atas Baku Mutu Tak Dapat Lagi Dikonsumsi
Pemilihan obat yang salah

Ada banyak obat-obatan yang sebenarnya memicu kenaikan berat badan. Seperti pil untuk hormon terapi, tekanan darah, beta-blockers untuk penderira jantung, tamoxifen untuk penderita kanker payudara. Bahkan sekedar obat sakit kepala seperti migren bisa menaikan bobot tubuh Anda


Tubuh kehilangan nutrisi


Ketika tubuh kehilangan vitamin D, magnesium, kekurangan energi atau hal yang bisa mengganggu sistem imun bisa menaikan bobot tubuh Anda. Mengapa? Karena ketika kekurangan energi, Anda akan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi akan karbo, manis, dan kafein untuk mengembalikan energi tubuh.


Faktor usia


Ini kondisi yang tidak bisa dihindari. Ketika Anda semakin menua, metabolisme tubuh akan semakin menurun. Saat usia 40-50 tahun, jangan melakukan diet ketat seperti saar Anda berusia 20 tahun. Sebaiknya berolahraga daripada diet ketat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya