Organisme Sapi, Kunci Penyembuh Ebola?

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sahlan Kurniawan
VIVA.co.id -
Sejak virus ebola pertama menyerang Sudan di tahun 1976, hanya ada sedikit orang yang bisa selamat dari intaian maut penyakit mematikan ini. Saat ini, para ahli medis coba menyembuhkan pasien lewat darah korban Ebola yang selamat, meski metode itu belum tentu 100 persen menjamin sembuh.


Dikutip dari laman
Tydknow
, masalah ini mungkin bisa teratasi, kalau SAB Biotherapeutics, sebuah perusahaan penelitian farmasi, bisa menemukan obatnya. SAB sendiri, adalah perusahaan yang fokus pada penelitian berbagai penyakit berat, seperti kanker, ebola, dan diabetes.


Perusahaan yang ada di Maryland, Amerika Serikat ini, mengaku sedang melakukan percobaan dengan Genetically Modified Organism (GMO) sapi, yang mereka prediksi bisa menjadi jawaban, dari penyembuhan penyakit ebola. GMO, adalah organisme yang termodifikasi secara genetika, alias sebuah organisme rekayasa.   


Cara mereka melakukan penelitian, dengan cara menginjeksi 50 sapi muda dengan DNA manusia. Lalu ketika sapi-sapi itu disuntik dengan cairan berbagai jenis penyakit, hasilnya luar biasa. Karena secara natural, ternyata masing-masing tubuh sapi, bisa membuat antobodi yang kuat untuk melawan penyakit-penyakit yang datang.


Yang mengejutkan, jumlah antibodi organisme hasil gabungan antara DNA manusia dan hewan ini, jumlahnya ternyata lebih banyak, ketimbang antibodi yang ditemukan dari pasien ebola yang selamat.


Perusahaan itu percaya, jika organisme rekayasa sapi ini diberikan ke penderita ebola, antibodinya akan menciptakan sebuah benteng perlindungan kuat untuk menyelamatkan nyawa pasien. Mereka mengklaim bisa memamsok 30 - 60 liter plasma organisme rekayasa ini, per bulan, dari satu sapi. (ren)


Baca juga:

Cegah Ebola, AS Perketat Pemeriksaan di Bandara


Ebola Sudah Tiba di Spanyol


Pasien Ebola AS Belum Dapat Pengobatan

Remaja penemu deteksi cepat virus Ebola

Remaja Cewek Ini Punya Cara Cepat Deteksi Ebola

Olive Hallisey memenangi Google Science Fair 2015.

img_title
VIVA.co.id
25 September 2015