Sumber :
- iStock
VIVA.co.id -
Menjaga kesehatan dan kecukupan nutrisi saat mengandung, adalah hal yang penting, untuk menjaga kesehatan janin dan kelancaran proses kelahiran. Salah satu yang harus diperhatikan adalah, kebersihan makanan yang dikonsumsi sang calon ibu, yang ternyata bisa memengaruhi kesehatan janin.
Sebuah penelitian mengemukakan sebuah fakta mengejutkan yang menyatakan bahwa kandungan bakteri jahat yang berkembang dalam perut ibu hamil, dapat menyebabkan timbulnya risiko kelahiran prematur.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Terungkap, Menu Makanan Para Juara Olimpiade
Baca Juga :
Alasan Harus Makan Pisang Lebih Banyak
Sebuah penelitian mengemukakan sebuah fakta mengejutkan yang menyatakan bahwa kandungan bakteri jahat yang berkembang dalam perut ibu hamil, dapat menyebabkan timbulnya risiko kelahiran prematur.
Baca Juga :
Makanan Sehat Ini Ternyata Tidak Aman Bagi Tubuh
"Penelitian ini berpotensi melihat kemungkinan gangguan pada kehamilan dan kelahiran, dengan mendeteksi bakteri dalam tubuh sang ibu," ujar Dr David Relman, ketua penelitian tersebut.
Daily Mail
melansir, risiko akan kelahiran prematur ini, bisa dicegah dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberikan asupan mengandung probiotik pada para calon ibu yang sedang mengandung.
"Bakteri baik yang terkandung dalam probiotik dapat memusnahkan kandungan bakteri jahat di dalam perut, yang tentunya akan berdampak baik bagi ibu hamil," ujar David.
Untuk itu sebaiknya para ibu lebih selektif memilih makanan, dan selalu mengonsumsi makanan dengan kandungan probiotik tinggi.
Dengan begitu angka kelahiran prematur, yang saat ini sudah mencapai lebih dari 1 juta jiwa bayi di dunia, tidak akan bertambah.
Selain kelahiran prematur, bakteri yang mencemari tubuh ibu hamil juga bisa mempertinggi angka gangguan mental maupun fisik pada bayi yang lahir.
Halaman Selanjutnya
"Penelitian ini berpotensi melihat kemungkinan gangguan pada kehamilan dan kelahiran, dengan mendeteksi bakteri dalam tubuh sang ibu," ujar Dr David Relman, ketua penelitian tersebut.
