Ini Bahaya Merokok di Usia Anak dan Remaja

Ilustrasi dilarang merokok
Sumber :
  • Freewallpaper
Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Anda Berhenti Merokok?

VIVA.co.id - Masyarakat kembali dikagetkan dengan beredarnya berita terkait seorang bocah berusia 5 tahun asal Malang, Jawa Tengah, yang memiliki hobi merokok. Kecanduan bocah tersebut terhadap rokok, semakin mengkhawatirkan, karena sudah membahayakan kesehatan.

Lalu, sebenarnya apa bahaya merokok bagi anak-anak?

"Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, merokok adalah kebiasaan yang membahayakan. Karena bahan-bahan yang terkandung dalam asap rokok, bisa berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan kronik, seperti jantung, stroke, dan kerusakan otak," ujar dr. Agus Dwi Susanto, SpP, dokter spesialis paru dari RSUP Persahabatan di Jakarta, Kamis, 17 September 2015.

Lama Merokok? Resep Ini Akan Selamatkan Paru-paru Anda

Menurut dia, yang perlu digarisbawahi adalah risiko penyakit berbahaya tersebut. Karena penyakit ini risikonya akan semakin tinggi, bila merokok dilakukan sejak dini.

"Semakin dini seseorang mengenal rokok, maka semakin cepat risiko gangguan kesehatannya datang. Misal, Anda yang merokok di usia 18 tahun, risiko penyakit datang sekitar 15 tahun setelahnya, yakni pada usia menjelang 40 tahun. Bayangkan, jika dari usia 5 tahun sudah merokok, risiko penyakitnya bisa datang di usia produktif, jadi sangat mengkhawatirkan," ujarnya menambahkan.

Bahaya merokok pasif

Tak hanya merokok aktif, merokok pasif, atau terkena paparan asap rokok dari sekitar juga berbahaya bagi tubuh.

Rokok Dituding Biang Kemiskinan

"Asap rokok mengandung tiga kandungan bahaya, yakni TAR, nikotin, dan karbon monoksida. Ketiganya memiliki efek buruk yang bisa menghilangkan nyawa," ujar Agus.

Kandungan TAR, misalnya, merupakan salah satu zat yang bersifat karsinogenik. Sesuatu yang mengandung toksin dan berpotensi menyebabkan kanker. Sedangkan nikotin, diketahui sebagai zat yang dapat memunculkan adiksi, atau membuat ketagihan.

"Nikotin bisa merusak sistem syaraf pusat, dan merusak sistem metabolisme tubuh, yang bisa berujung pada gangguan kesehatan membahayakan," ujarnya menambahkan.

Selain itu, dalam asap rokok juga terkandung zat karbon monoksida, yang bisa membuat sistem pernapasan terganggu. Saat terhirup, karbon monoksida bisa masuk ke dalam darah, dan berikatan dengan hemoglobin (Hb). Hemoglobin yang seharusnya mengikat oksigen, tidak bisa bekerja dengan baik bila terikat dengan karbon monoksida. Hal ini yang membuat CO, bisa memicu rasa sesak berkelanjutan pada manusia.

Kandungan radikal bebas yang terdapat pada asap rokok juga harus diwaspadai. Karena, radikal bebas ini bisa merusak sistem pernapasan dan menciptakan peradangan kronik pada beberapa bagian tubuh.

"Untuk orangtua, jika Anda ingin anak tidak merokok, maka jangan merokok. Jadilah contoh yang baik untuk anak. Selain itu, anak tetap bisa tercemar bahaya asap rokok lima kali lebih besar dari Anda, hanya karena terpapar asap rokok."

Edukasi dan pengawasan terhadap anak juga penting untuk memberantas tingkat merokok di kalangan anak dan remaja, yang dapat mengancam keberlangsungan hidup masa depan.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya