Sumber :
- ANTARA/Rony Muharrman
VIVA.co.id
- Hampir setiap tahun hutan di Indonesia dilanda kebakaran, terutama di musim kemarau. Kebakaran hutan tercatat pernah terjadi secara luas di tahun 1997, yang diperkirakan menghabiskan area seluas 300.000 hektare.
Tahun ini, Indonesia kembali darurat asap. Kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera bahkan masih terjadi hingga kini. Menurut DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR, Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dari jarak pandang di suatu lingkungan, Anda bisa mengetahui level partikel asap kebakaran hutan yang terpapar di sekitar Anda.
"Yang masuk ke dalam kategori baik itu jika jarak pandang kurang lebih 16,09 kilometer dan level partikel 0-4 milimikron per meter kubik," ujar Agus, ditemui dalam seminar kesehatan, Senin 12 Oktober 2015. Sedangkan untuk kategori sedang, jarak pandangnya antara 9,65-14,48 kilometer dengan level partikel 41-80 milimikron per meter kubik.
Untuk kategori tidak sehat untuk orang yang sensitif, adalah jika jarak pandang 4,83-8,05 kilometer dan level partikel 81-175 milimikron per meter kubik. Jika jarak pandang 2,41-4,02 kilometer, maka masuk kategori tidak sehat dengan level partikel mencapai 176-300 milimikron per meter kubik.
Kategori yang sangat tidak sehat, adalah jika jarak pandang 1,6-2 kilometer dan level partikel 401-500 milimikron per meter kubik. Kategori terakhir adalah berbahaya dengan jarak pandang kurang dari 1,2 kilometer dan level partikel di atas 500 milimikron per meter kubik.
Baca Juga :
Riau Kembali Alami Musim Kemarau
Baca Juga :
Jokowi Bentuk Badan Restorasi Gambut
Halaman Selanjutnya