WHO Kaitkan Konsumsi Daging Olahan dengan Kanker

Daging sosis kentang tumbuk mashed potato puree
Sumber :
  • VIVA.co.id / Renne Kawilarang
VIVA.co.id
- Menyantap daging memang sungguh memuaskan indera perasa dan perut kita. Namun, studi yang belum lama ini dilakukan mengungkap bahwa makanan favorit banyak orang itu ternyata mampu meningkatkan risiko kanker.

Ya, peneliti dari International Agency for Research on Cancer, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan hubungan kausal antara daging olahan dan kanker.

Dilansir dari Daily Meal, WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa daging olahan seperti sosis dan hot dog merupakan karsinogen. Bersama efek rokok, daging olahan kini telah menjadi penyebab utama kanker.

WHO juga mengumumkan bahwa daging merah seperti daging sapi, daging babi, daging sapi muda dan daging kambing kemungkinan juga karsinogenik, karena telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pankreas dan prostat.
Mengungkap Sejarah Lasik di Indonesia
Klaim tersebut dibuat setelah 22 ahli dari 10 negara melakukan studi.

Ini Alasan BPJS Kesehatan Naikkan Iuran Peserta
Para peneliti tadi bertemu di International Agency for Research on Cancer, agensi di bawah naungan WHO yang berada di Lyon, Prancis.

Ini Daftar Pekerjaan dengan Tingkat Stres Tinggi
Di sana mereka melihat bukti adanya kaitan antara asupan daging merah dan daging olahan dengan penyakit kanker. Mereka lantas menyimpulkan bahwa konsumsi reguler meningkatkan risiko kanker kolorektal. 

Menurut temuan meteka, setiap 1,8 ons porsi daging olahan yang dikonsumsi setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal hingga 18 persen.
Ringkasan studi itu nantinya akan dipublikasikan di jurnal IARC Monographs volume 114.

Sebelumnya, IARC juga telah mengkategorikan daging olahan sebagai karsinogenik. Tak hanya itu, daging olahan juga ditempatkan dalam kategori risiko kanker yang sama dengan obesitas, alkohol, arsenik dan rokok. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya