Tak Perlu Takut, Ini Cara Cegah Demam Kuning

Ilustrasi nyamuk penyebar virus Zika.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
- Jumlah kasus demam kuning meningkat lebih dari dua dekade lalu. Hal ini disebabkan karena turunnya sistem kekebalan tubuh, populasi dari infeksi, urbanisasi, penggundulan hutan, perpindahan populasi dan perubahan cuaca. Demam kuning juga disebarkan oleh nyamuk yang telah terinfeksi virus demam kuning.

Tidak ada perawatan khusus untuk mereka yang terkena demam kuning. Perawatan yang dilakukan adalah pada saat timbul gejala, ditujukan untuk mengurangi gejala dan untuk kenyamanan pasien. Karena, pasien akan mengalami dehidrasi, gagal bernapas, dan demam.

Vaksin adalah pencegahan terpenting untuk melawan demam kuning. Pada daerah dengan risiko tinggi dimana wilayah yang dapat terjangkau vaksin, masih sangat rendah. Pengakuan langsung dari pasien dan kontrol wabah lewat imunisasi sangat penting dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mencegah epidemi.

Untuk mencegahnya, setidaknya daerah yang bisa terjangkau vaksin mencakup 60 persen dari 80 persen populasi dengan risiko. Bahkan WHO menyarankan untuk memberikan vaksin demam kuning secara teratur, pada anak yang tinggal di daerah dengan risiko tinggi terkena penyakit ini.

Vaksin tersebut aman dan ampuh dalam mengobati demam kuning, tanpa efek samping yang berarti. Sayangnya, untuk orang berusia 60 tahun ke atas, risiko vaksin dihubungkan dengan penyakit viscerotropic disease. 

Dikutip dari laman World Health Organization (WHO), dinyatakan bahwa ada beberapa tipe orang yang tidak direkomendasikan mendapatkan vaksin ini, di antaranya

- Anak berusia kurang dari 9 bulan, atau berusia 6 hingga 9 bulan selama epidemi, dimana risiko penyakit lebih tinggi dari dampak merugikan vaksin.

- Wanita hamil, kecuali saat terjadi wabah, dimana risiko penyakit demam kuning jauh lebih tinggi.

- Orang dengan beberapa alergi pada protein telur.

- Orang dengan gejala penurunan sistem imun seperti HIV/AIDS atau penyebab lain.

Meski vaksin sangat ampun, hal lain yang juga penting untuk dilakukan adalah dengan mencegah gigian nyamuk, melakukan upaya 3M (Menguras, meutup, mengubur) secara rutin.
Bali Berpotensi Jadi Penyebaran Virus Zika

(mus)
Begini Proses Virus DBD Berpindah dari Nyamuk ke Manusia
Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016