Wapres Dukung Program Anti-Aging di Indonesia

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Wisnu Widiantoro/pras/par/16.

VIVA.co.id - Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang kecantikan terus mengalami perkembangan. Hal ini tak ubahnya dengan sebuah pusat penelitian dan riset anti-aging di Jakarta yang tidak lama lagi akan diresmikan.

Rencananya, peresmian gedung Tower Anti-Aging ini akan berada di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan. 
 
Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan akan menjadi salah satu orang yang meresmikan tempat ini, sekaligus menjabat sebagai penasihat World Council of Preventive Medicine (WOCPM).
 
Jusuf Kalla mengaku senang dengan segera diresmikannya Tower Anti Aging sebagai tempat penelitian dan riset dari para pakar dunia. Terlebih hal ini bisa membawa harum nama bangsa dan menjadi kebanggaan Indonesia di dunia internasional
 
Hal ini pun dibenarkan oleh Dr. Deby Vinski selaku Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) atau biasa disebut Badan Akreditasi Kedokteran Preventive & Anti Aging Dunia.
Jusuf Kalla: Dakwah untuk Cari Sahabat, Bukan Cari Musuh
 
Dia memaparkan, beberapa universitas di dunia, seperti Barcelona dan Indonesia, akan bekerja sama untuk melakukan persiapan silabus demi keperluan program pendidikan master.
Tips Cantik dalam Tujuh Hari untuk Calon Pengantin
 
Nantinya, salah satu universitas di Indonesia yakni Universitas Hasanudin akan bekerja sama dengan pakar dari berbagai dunia. Hal itu diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih luas, terutama anti-aging serta bisa menularkan semangat positif bagi masyarakat.
Empat Trik Jitu Merias Mata Agar Tampak Lebih Besar
 
"Saat ini kemajuan teknologi terus mengglobal. Untuk itu, kerja sama tingkat dunia oleh para ilmuwan sangat dibutuhkan. Dukungan Bapak Jusuf kalla yang dikenal dengan slogan ‘lebih cepat lebih baik’ dan pikiran-pikiran maju, sangatlah membantu kemajuan anti-aging tingkat dunia,” ujar dr. Deby, melalui siaran pers, Rabu, 30 Maret 2016. 
 
Dia menambahkan, akan ada 74 negara yang akan bekerja sama dengan pakar dari berbagai dunia. Hal yang membanggakan lainnya, yakni Indonesia akan memimpin bidang kedokteran yang menjadi primadona yang sedang booming ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya