Waspada Balita Obesitas Berisiko Idap Tekanan Darah Tinggi

Timbangan berat badan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Penyakit tekanan darah tinggi, jantung dan diabetes tipe dua, biasanya banyak menyerang orang dewasa. Tapi kini, hati-hati, balita juga mulai berisiko terkena serangan darah tinggi, sakit jantung dan diabetes tipe dua.

Ini semua bisa terjadi, karena saat ini banyak bayi mengalami kenaikan berat badan drastis akibat konsumsi susu terlalu berlebih. Dilansir Daily Mail, sebuah studi pun menemukan, 99,9 persen balita terlalu banyak mengonsumsi protein, bahkan para orangtua terlalu banyak memberikan susu untuk buah hatinya.

Studi ini juga menemukan dua pertiga dari balita usia dua tahun mengonsumsi terlalu banyak kalori. Ini yang membuat mereka berisiko menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes tipe dua di kemudian hari.

Para ahli juga memperingatkan anak-anak hampir tiga kali lebih banyak mengonsumsi makanan di luar batas normalnya. Padahal, balita hanya butuh asupan makanan normal 968 kalori per hari.

Atas fenomena ini, para ahli menyatakan orangtua harus disalahkan karena mereka yang memicu krisis obesitas terutama di Inggris dengan memberi makan bayi mereka terlalu banyak susu.

Rata-rata balita Inggris mendapat sekitar seperempat dari kalori diperoleh dari susu, jauh lebih banyak dari yang direkomendasikan.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa diet anak-anak adalah penting untuk dilakukan dalam menentukan kesehatan masa depan mereka. Jika di masa anak-anak mereka sudah mengalami obesitas, maka jauh lebih mungkin mereka pun tetap akan mengalami kegemukan saat dewasa nanti yang memicu timbulnya penyakit serius.

Seperlima dari anak-anak sudah menderita kelebihan berat badan ketika mereka mulai masuk sekolah dasar. Karena hal ini para ahli khawatir jika orangtua terus memberi makan anak-anak mereka dengan kandungan gizi yang buruk sejak dini, krisis ini jauh lebih buruk ke depannya.

Para peneliti dari University College London dan Oxford juga Universitas Bristol mengatakan, konsumsi protein sangat tinggi terjadi karena orangtua memberikan anak mereka terlalu banyak susu, yoghurt dan produk susu lainnya.

Setelah anak-anak disapih, sebenarnya mereka tidak harus minum susu terlalu banyak, termasuk susu sapi atau susu formula. Namun, tim menemukan bahwa pada anak usia 21 bulan, rata-rata balita Inggris itu mendapatkan seperempat dari kalori yang lebih dari susu sapi. Padahal idealnya, anak-anak tidak harus lebih dari 600 ml mengkonsumsi susu.

Penulis utama studi ini Hayley Syrad, dari UCL’s Health Behaviour Research Centre mengatakan, diet anak-anak saat ini memprihatinkan. "Selama dua tahun pertama kehidupan, apa yang kita makan pada awal kehidupan dapat memiliki dampak  abadi pada kesehatan kita," katanya.

Penelitian, yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition, mendapatkan data ini dari hasil penelitian 2336 anak-anak.

Dr Louis Levy, kepala ilmu gizi di Public Health Inggris, mengatakan, "Anak-anak yang obesitas lebih mungkin menjadi orang dewasa dengan kondisi tubuh gemuk yang rentan terhadap penyakit serius seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung."

"Kita semua perlu membantu balita memberikan makanan yang baik dan kebiasaan minum yang sehat termasuk lima porsi buah dan sayuran sehari, konsumsi ikan dan makanan bertepung dan membatasi asupan gula juga makanan dan minuman asin yang berlemak."

Dia menambahkan bahwa anak-anak berusia enam bulan sampai lima tahun harus mengkonsumsi suplemen vitamin setiap hari.

Izzi Seccombe dari  Asosiasi Pemerintah Daerah, yang bertanggung jawab untuk menangani kesehatan masyarakat untuk anak-anak di Inggris mengatakan, "Obesitas dapat dimulai saat lahir, dengan meningkatnya bukti bahwa apa yang terjadi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak dapat memiliki dampak besar pada tumbuh mereka saat dewasa. Intervensi di usia muda sangat penting."

Menu Sarapan untuk Anak Penderita Diabetes
Ilustrasi kelapa.

Manfaat Sehat Air Kelapa untuk Balita

Bagian terbaik air kelapa adalah rasanya yang manis dan rendah kalori

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016