Tips Aman Berikan Vaksin untuk Anak

Seorang anak di Pakistan mendapat vaksin polio.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Penemuan tempat pembuatan vaksin palsu untuk bayi oleh pihak kepolisian di Pondok Aren, Tangerang Selatan, telah mengkhawatirkan publik. Ini terutama bagi mereka yang memiliki bayi dan masih harus memberikan buah hatinya vaksin.

Lindungi Anak Dari Bahaya Penyakit Menular! Ketahui Jenis Imunisasi yang Tepat

Alih-alih ingin anaknya sehat, jika ternyata memakai vaksin abal-abal itu, tentu akan sangat membahayakan kondisi kesehatan sang buah hati. Untuk itu, perlu kewaspadaan para orangtua saat akan memberikan vaksin kepada si kecil.

Vaksinolog lulusan University of Siena, Italia, dr.Dirga Sakti Rambe pun memberikan tips aman untuk melakukan vaksin. Yang pertama, ia mengatakan, akan lebih baik para orangtua membawa anak ke tempat yang memang sudah diketahui resmi sebagai tempat pemberian vaksin. "Seperti rumah sakit, atau Puskesmas," kata dia.

Cakupannya Menurun, Kemenkes Imbau Lengkapi Vaksinasi Anak-anak hingga Orang Dewasa

Yang kedua, jangan pernah tergiur dengan penawaran harga miring untuk vaksin. "Harga miring sedikit, Anda juga harus curiga. Namun nggak perlu terlalu khawatir, jika memang Anda melakukan pemberian vaksin untuk anak di tempat yang terpercaya," lanjut Dirga.

Untuk paramedis atau dokter pun tak boleh lengah. Sebagai pihak yang bertugas menyuntikkan vaksin pada pasien, juga harus jeli memperhatikan penampilan fisik dari vaksin.

Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!

"Jika disimpan dengan cara yang tidak benar, bukan di suhu 2-8 derajat celsius saja vaksin bisa rusak. Apalagi vaksin ini palsu," kata Dirga.

Untuk itu, dokter atau paramedis harus curiga juga, ketika kemasan vaksin terlihat rusak. Sebelum menyuntikkan vaksin pada pasien, periksa labelnya. "Jika label vaksin buram, lalu cairan vaksinnya terlihat keruh, ada endapan, ini harus dicurigai," kata dia.

Penting untuk memeriksa kondisi fisik vaksin agar tidak mengalami efek buruk yang membahayakan kondisi kesehatan pasien. "Kemasan palsu pasti akan terlihat berbeda dengan dengan aslinya," demikian ungkap Dirga.

Baca Juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya