- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Maraknya peredaran obat palsu dan ilegal semakin hari kian meresahkan masyarakat. Salah satu faktor meluasnya produk ilegal tersebut salah satunya karena konsumen tidak bisa membedakan antara fisik obat asli dan palsu baik bentuk, warna maupun kemasan.
"Sangat sulit membedakannya, obat palsu hanya bisa diketahui melalui uji laboratorium. Oleh karena itu kita harus waspada," kata Eka Purnamasari, Kepala Sub Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Produk Terapetik, Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik Badan POM, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan Senin, 31 Oktober 2016.
Di samping melakukan uji lab terhadap obat terkait, salah satunya yakni klarifikasi produsen obat asli. Untuk itu, Eka menyarankan untuk mengenali dan mengetahui peredaran obat palsu.
Salah satunya, kata Eka, ialah dengan membeli di sarana resmi pelayanan obat. Atau salah satunya menebus resep dan atau obat keras hanya di Apotek.
"Jangan beli obat secara online atau dengan internet. Ini karena tidak terjamin bahwa kita dilayani oleh tenaga kesehatan yang berwenang," tambah dia.
Sebaiknya, usahakan membeli obat secara langsung kepada apoteker. Sehingga selain lebih terpercaya, pasien juga bisa berkonsultasi dan bertatap muka langsung dengan apoteker.
"Lebih baik lagi berkonsultasi dengan dokter terkait. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana efektivitas dari sebuah obat setelah diminum dari obat yang diresepkan," kata dia.
Sementara itu, ada beberapa hal juga yang menurut Eka bisa dikenali dari sisi kemasannya. Hal pertama ialah kondisi segel yang masih baik. Selanjutnya, juga kebersihan kemasan yang masih terjaga.
"Obat ilegal atau palsu itu kemasannya sembarangan. Karena dia dikemas dari jalur ilegal, jadi seadanya saja," jelas dia.
Dan yang terakhir ialah perhatikan label sebelum membeli. Pastikan, nama, nomor registrasi izin edar, serta tanggal kedaluwarsa.
