Anjing Ini Bisa Mendeteksi Kanker Secara Akurat

Anjing jenis tertentu mampu deteksi kanker secara akurat 100 persen
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sekelompok tim peneliti menyatakan, hanya dalam enam bulan pelatihan, sepasang anjing jenis German Shepherds mampu mendeteksi kanker payudara secara akurat 100 persen.

Geger Seekor Anjing Selamatkan Orang Kena Serangan Jantung

Teknik ini sederhana, noninvasif, dan murah, dan juga bisa menjadi cara revolusioner dalam mendeteksi kanker di negara-negara di mana mamogram sulit didapatkan.

"Di negara-negara ini mereka memiliki ahli onkologi dan bedah, tapi di daerah terpencil seringkali akses terhadap diagnosis sangat terbata," kata Isabelle Fromantin yang memimpin penelitian bertajuk Kdog ini seperti dilansir Daily Mail.

Anjing Lucu Belikan Makanan Ringan Untuk Majikan yang Sedang Karantina

Ini artinya, lanjut Fromantin, pasien terlalu terlambat datang untuk mendapatkan perawatan yang bisa menyelamatkan nyawa mereka.

Berdasarkan asumsi bahwa sel kanker payudara memiliki bau yang khas, di mana hidung sensitif anjing bisa menangkapnya, tim peneliti mengumpulkan sampel dari 31 pasien kanker.

Pertama Kalinya, Anjing Laut Terekam Bertepuk Tangan di Dalam Air

Sampel tersebut merupakan perban yang sudah dipakai oleh pasien untuk menutup payudara yang terkena kanker. Dengan bantuan seorang spesialis anjing Jacky Experton, tim peneliti melatih anjing German Shepherds, Thor dan Nykios, untuk mengenali perban bekas pasien kanker dan yang bukan bekas pasien kanker.

Setelah enam bulan, kedua anjing tersebut diuji selama beberapa hari dalam periode waktu Januari dan Februari. Kali ini, para peneliti menggunakan 31 perban berbeda dari yang sebelumnya dipakai untuk latihan.

Pada putaran pertama, kedua anjing itu berhasil mendeteksi 28 dari 31 perban berkanker, angka yang melebihi 90 persen. Pada percobaan kedua, mereka mencapai angka 100 persen.

Ini merupkan fase konsep pembuktian dari proyek Kdog. Selanjutnya, akan ada uji klinis pada lebih banyak lagi pasien dan dua anjing lainnya. Tapi, para peneliti masih kekurangan dana untuk melanjutkan proyek ini.

Tim peneliti yakin bahwa suatu hari anjing bisa menggantikan mesin diagnosis, kemungkinan didampingi oleh ahli diagnostik yang bisa menganalisa sampel yang bisa dikirim orang yang jauh dari klinik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya