Rahasia Jaga Pernikahan Bahagia Sepanjang Masa

Ilustrasi pernikahan.
Sumber :
  • Pixabay/unsplash

VIVA.co.id – Pada tahun-tahun awal sebuah hubungan, yang dipikirkan pasangan kebanyakan adalah hal-hal manis dan romantis. Hal ini yang memicu Anda dan pasangan saling berpikir positif satu sama lain. Tidak pernah terlintas sedikit pun hal negatif atau bahkan tentang akan adanya perubahan.

Namun, ketika pernikahan sudah berlangsung cukup lama, pasangan akan lebih banyak beradu argumen, dan mulai berkurang intensitas hubungan seksual. Tak ada lagi perasaan dekat, bahkan terkadang, meski saling bertatapan satu sama lain, ada saja pikiran buruk yang terbayang tentang pasangan.

Ini bisa jadi pertanda hubungan pernikahan mulai tidak sehat. Mungkin saja Anda dan pasangan masih menghabiskan waktu bersama, menemani kegiatan satu sama lain, tapi ada yang kurang mendalam, kurang berwarna bagaimana cara menjaga keharmonisan sebuah hubungan.

Rahasia sebenarnya agar sebuah hubungan bisa langgeng, sebenarnya tidaklah rumit. Yang diperlakukan adalah memikirkan hubungan layaknya rekening bank. Yaitu kepercayaan. Dan tidak ada pernikahan yang bebas dari konflik.

Cara untuk menyeimbangkan konflik negatif dan positif adalah dengan berpikir layaknya rekening bank. Jika akun rekening bank pasangan berjalan rendah 'dananya' yaitu lebih banyak interaksi negatif dibanding positifnya, kemudian setiap 'penarikan' (konflik) membawa keseimbangan akun lebih dekat pada titik nol, atau justru bahkan 'berutang.'

Untuk itu, setiap argumen atau konflik sebenarnya harus diartikan penuh bahaya, jika, misalnya, ini seperti membawa sebuah hubungan pada kebangkrutan atau bisa disebut perpisahan atau perceraian.

Tapi, jika akun pasangan dipenuhi dengan hal positif, di sisi lain, mereka akan mampu untuk melakukan penarikan tanpa membahayakan dana hingga menjadi kekurangan.

Dilansir Artofmanliness, cara termudah untuk menjalani sebuah hubungan berdasar teori rekening bank ini adalah dengan menggunakan atau mengupayakan perbaikan. Upaya perbaikan ini bisa dilakukan dengan cara sederhana.

Pernikahan adalah 100-100, Bukan 50-50

Seperti senyum, tertawa, permintaan maaf yang dilakukan salah satu pasangan untuk menurunkan konflik dan mencegah menjadi lepas kendali.

Hal ini misalnya seperti saat pasangan bertengkar hebat, tapi kemudian pasangan tersenyum, dan keduanya tertawa, bisa menurunkan emosi. Tak hanya itu, jika bisa kembali berbicara secara normal, ini artinya Anda dan pasangan pernah merasakan bagaimana sulitnya melakukan upaya perbaikan dalam hubungan. (art)

Rahasia Sukses Gelar Pernikahan di Rumah
Ilustrasi batal menikah

Tak Perlu Galau Soal Waktu yang Tepat untuk Menikah

Butuh persiapan yang matang.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2018