Konsumsi Makanan Berjamur, Ini Bahayanya

Ilustrasi makanan berjamur
Sumber :
  • Pixabay/Meditations

VIVA.co.id – Banyak orang berpendapat bahwa beberapa makanan berjamur masih bisa dikonsumsi. Caranya cukup buang area yang ditumbuhi jamur, dan bagian yang tidak terkena jamur dianggap aman untuk dikonsumsi.

7 Alasan Mengapa Makanan Bisa Berjamur

Namun ternyata anggapan tersebut tidak tepat. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa makanan berjamur meskipun hanya terlihat pada sebagian areanya saja, namun tetap saja berisiko jika dikonsumsi.

Seperti dilansir dari The Sun, bila melihat jamur berwarna putih atau hijau misalnya pada roti, sebaiknya jangan pernah mengonsumsi roti itu. Karena jamur tersebut bisa jadi telah memiliki akar dan menyebar ke seluruh roti.

Bahaya, 14 Benda Penyebab Kerusakan Paru-paru yang Tidak Disadari

Marianne Gravely, spesialis informasi teknis senior Departemen Pertanian Amerika Serikat mengungkapkan bahwa akar jamur sangat mudah tumbuh pada makanan yang bertekstur lembut. Akar tersebut akan menembus dan menyebar lebih dalam pada makanan.

"Kami tidak menganjurkan untuk mengonsumsinya. Jika berjamur dan hanya membuang yang bagian berjamur karena jamur akan menyebar dari satu irisan ke yang berikutnya" ujarnya.

Apakah Makanan Busuk dan Berjamur Itu Berbahaya?

Selain roti, selai, buah bertekstur lembut dan daging juga harus dibuang begitu terlihat berjamur meskipun hanya sebagian kecil saja.

Sedangkan makanan yang bertekstur lebih keras misalnya daging asap, wortel dan hard cheese apabila terlihat berjamur pada sebagian sisinya, ternyata masih bisa dikonsumsi dengan membuang bagian yang berjamur tersebut. Hal itu terjadi karena akarnya tidak dapat bergerak dengan cepat melalui permukaannya yang keras.

Jika Anda terlanjur mengonsumsi jamur pada makanan efeknya adalah keracunan. Namun seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya baik, efek samping yang ditimbulkan hanya mual dan muntah.

Efek samping yang serius akan dialami oleh seseorang yang alergi terhadap jamur. Gejala yang ditimbulkan diawali dengan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan, hingga terkait dengan penyakit yang lebih serius seperti kanker dan masalah pernapasan. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya