347 Ribu Orang Indonesia Mengidap Kanker

Ilustrasi wanita
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Angka kematian pada penderita penyakit kanker terus meningkat. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, angka kejadian kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1.000 penduduk atau sekitar 347.000 orang.

Kisah Sedih Istri Idap Kanker, Suami Malah Selingkuh dengan Adik

Riskesdas tahun 2007 menyebutkan kalau kematian akibat kanker menduduki peringkat nomor 7 di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari seluruh penyebab kematian.

Sementara dari data sistem informasi rumah sakit tahun 2010 menyebutkan, kanker merupakan penyebab kematian nomor 3 dengan kejadian 7,7 persen dari penyebab kematian karena penyakit tidak menular, setelah stroke dan penyakit jantung.

Terapi Pengobatan Efektif untuk Kanker Payudara

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP mengatakan, kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dan leher rahim atau serviks. Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru dan kolorektal atau usus besar.

Tingginya angka kanker ini, salah satunya karena banyak pasien yang datang ke dokter sudah dalam keadaan lanjut. Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai deteksi dini kanker juga masih rendah.

Terhalang Tabu Soal Seks, Kasus Kanker Payudara Meningkat

"Kanker dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko seperti tidak merokok atau terpapar dari asap rokok, tidak konsumsi alkohol, melindungi kulit dari sinar ultra violet, menjaga berat badan, dan aktivitas fisik," kata Aru saat konferensi pers Hari Ulang Tahun ke-40 YKI di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat 5 Mei 2017.

Dan, yang terpenting adalah melakukan deteksi atau skrining sehingga bisa terdiagnosis dini dan mendapatkan pengobatan dengan hasil baik.

Nunung Srimulat

Nunung Srimulat Bugar Kembali, Proses Pengobatan Selesai

Kondisi Nunung Srimulat kini semakin sehat. Meski proses pengobatan selesai, Nunung tetap wajib melakukan kontrol ke dokter. Seperti apa kisahnya?

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2024