Kini Semarang Punya Rumah Anti Bullying

Walikota Semarang resmikan rumah anti bullying
Sumber :
  • Viva.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi keprihatinan tersendiri bagi masyarakat. Untuk menangkal hal tersebut, Kota Semarang, Jawa Tengah, meluncurkan rumah aman anti-bullying.

Turut Kawal Kasus Audrey, Nikita Mirzani Hubungi Aktivis

Rumah yang terletak di Jl Simongan Raya Nomor 49 Semarang tersebut diberi nama Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) yang diinisiasi oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi untuk memerangi kasus bullying di tengah masyarakat.

Rumah Duta Revolusi Mental merupakan hasil kerja sama Pusat Pelayanan Terpadu Seruni, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan TP PKK Kota Semarang.

Tyas Mirasih: Masa Depan Audrey Masih Panjang

Hendrar mengatakan, dibangunnya kawasan itu merupakan komitmen pemerintah dalam memerangi kasus bullying yang jadi persoalan nasional. Kasus itu juga masih tergolong tinggi di Kota Semarang. 

"Data yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan menunjukkan 84 persen anak SD sampai SMA pernah mengalami bullying. Maka kita tidak menutup mata," jelas Hendrar ditemui VIVA.co.id.

Fenomena Tik Tok, KPAI Minta Orangtua Kontrol Anak Main Gadget

Persoalan itu, lanjut dia, karena sebagian masyarakat masih menilai seseorang hanya dari segi fisiknya saja. Sehingga kasus bullying acap kali menjadi persoalan yang dianggap sepele dalam masyarakat. 

Rumah Duta Revolusi Mental sendiri merupakan wujud program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, dan kualitas pendidikan serta pemberdayaan perempuan dalam bidang kesehatan mental dan psikososial. 

Tempat yang baru dilucurkan ini pun dilengkapi dengan  sistem informasi teknologi maupun bertatap muka secara langsung. Sejumlah  fasilitas pendukung yang nyaman dan lengkap di antaranya ruang  konseling psikologi, ruang konseling anak, ruang konseling hukum, ruang IT, ruang meeting serta dapur dan halaman yang cukup luas. 

Selain itu disediakan pula dua tenaga konselor psikolog dengan tiga tenaga pembantu, serta seorang konselor hukum. Mereka akan selalu standby melayani masyarakat.

Program-program yang bisa diakses masyarakat secara gratis di dalam RDRM yaitu Restoratif Justice Program, Moral and Character Education Program, Public Mental Health Program, Community Development Program, Action Research, dan Human Resource Development Program.

Tanggap bullying

Guna memperkuat rumah anti bullying ini, Hendrar juga meluncurkan Program Geper Septi atau akronim dari Gerakan Bersama Sekolah Semarang Peduli dan Tanggap Bullying.

Geber Septi merupakan layanan konsultasi pencegahan serta penanganan kasus bullying berbasis teknologi, yang dapat diakses melalui alamat website gebersepti.SemarangKota.go.id. 

Dalam website tersebut orangtua, siswa, bahkan guru dapat melakukan konsultasi secara online terkait permasalahan yang dihadapi secara gratis tanpa perlu takut identitasnya bocor sampai keluar.

"Berbagai gerakan ini harapan aya akan dapat memutus mata rantai bullying di lingkungan sekolah dan tindak kekerasan lainnya baik yang berbentuk fisik maupun kekerasan mental," kata Wali Kota.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya