Paparan Sinar Matahari Bisa Picu Katarak

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Pixabay/jill111

VIVA.co.id – Katarak merupakan penyebab masalah kebutaan terbesar di Indonesia. Sayangnya, kesadaran akan kesehatan mata terutama masalah katarak masih rendah.

Glaukoma Lebih Berbahaya Daripada Katarak

Menurut Ketua Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), dr. M. Sidik, SpM(K), katarak merupakan kondisi di mana ada kekeruhan pada lensa mata.

"Kemudian terjadi gangguan pengaburan penglihatan, seperti kabut atau asap," ujar Sidik kepada VIVA.co.id.

Ancaman Kebutaan Mengintai! 111,8 Juta Penduduk Indonesia Berisiko Glaukoma di Tahun 2040

Sidik menambahkan, biasanya penderita katarak akan lebih mengeluhkan pandangan buram di siang hari dibandingkan pada malam hari. Hal ini karena pada malam hari, pupil terbuka. Sedangkan pada siang hari lebih silau, sehingga pandangan buramkan pandangan.

Meski dapat disembuhkan melalui tindakan operasi, namun Sidik mengatakan, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah katarak. Karena, katarak merupakan suatu kejadian yang tidak terduga.

Cegah Kebutaan, BNI Gelar Operasi Katarak di Indonesia Timur

Meski demikian, ada satu hal yang bisa dilakukan adalah menghindari paparan sinar matahari, terutama sinar ultraviolet B. Menurut Sidik, ada faktor di dalam tubuh seseorang, ditambah paparan sinar ultraviolet B yang menyebabkan katarak.

"Sinar ultraviolet B yang paling banyak menjadi penyebab utama. Makanya kita anjurkan bagi yang kerja di lapangan untuk pakai topi atau kacamata hitam yang memiliki filter sinar ultraviolet," lanjut Sidik.

Penggunaan pelindung ini bisa menjadi cara untuk menghambat terjadinya katarak. Meski sulit dicegah, tapi setidaknya bisa memperlambat terjadinya katarak.

Penanganan katarak bisa dilakukan dengan operasi pengangkatan lensa. Hanya saja, sel lensa yang diangkat yang masih menempel bisa bersifat aktif. Sehingga kemungkinan terjadinya katarak sekunder atau katarak muncul kembali sangat besar.

Namun, Sidik meyakinkan jika katarak sekunder masih lebih mudah diatasi dibanding katarak yang pertama. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi katarak sekunder ini biasanya adalah laser.

"Sekitar 50 persen dalam 5 tahun katarak sekunder muncul. Tapi bisa diatasi dengan laser, katarak sekunder lebih mudah, jadi tidak masalah," imbuh Sidik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya