Awas, Penis Bengkok Bisa Jadi Tanda Penyakit

Foto Ilustrasi.
Sumber :
  • Pixabay/RobVanDerMeijden

VIVA – Kaum pria memiliki bentuk, ukuran, dan warna alat vital yang berbeda-beda. Namun, sebuah studi yang baru saja dilakukan menunjukkan bahwa penis bengkok bisa saja meningkatkan risiko penyakit kanker.

Perlu diketahui bahwa banyak pria yang penisnya menjadi agak bengkok ke kanan atau ke kiri, saat ereksi. Dan, itu adalah hal yang sangat normal.

Namun, jika penis Anda bengkok lebih dari 15 derajat, itu bisa menjadi tanda bahwa Anda menderita penyakit Peyronie's.

Menurut Dr Seth Rankin, founder London Doctor's Clinic, penyakit ini terjadi ketika ada luka pada jaringan tisu di dalam penis, yang mengakibatkan penis bengkok saat ereksi.

"Ini menyebabkan ereksi menjadi terasa sakit dan penyakit tersebut sering membuat penis bengkok," ucap Rankin, dikutip dari Daily Star, Rabu 15 November 2017.

Kondisi bengkok itu terjadi akibat penis kaku dan ada plak yang terbentuk di dalam penis.

Nah, sebuah studi dari Baylor College of Medicine baru saja menemukan adanya kaitan antara penyakit Peyronie's dan disfungsi ereksi.

Para peneliti menemukan bahwa pria penderita penyakit Peyronie's memiliki risiko menderita kanker perut 43 persen, kanker testis 39 persen, dan kanker kulit (melanoma) 19 persen yang lebih tinggi, dibandingkan pria dengan penis yang sehat.

Nunung Srimulat Divonis Mengidap Kanker Payudara: Ya Allah Ujian Apa Lagi

Penyakit Peyronie's, juga lebih umum ditemukan pada pria dengan usia yang lebih tua, dan biasanya terjadi pada lima persen pria yang usianya di atas 50 tahun.

Gejala pertama adalah ereksi yang terasa nyeri dan adanya benjolan di bagian penis. Namun, banyak pula pria pasien penyakit Peyronie's yang tidak mengalami gejala penis bengkok. (asp)

Bio Farma Akan Memproduksi Sendiri Vaksin Kanker Serviks Kerja Sama dengan MSD
Ilustrasi kanker

Bukan Lagi Penyakit Orangtua, Penderita Kanker di Usia Muda Meningkat 79 Persen

Peningkatan kanker di usia muda ini disebabkan adanya berbagai faktor. Mulai dari perubahan gaya hidup seperti, kurang berolahraga, pola makan tidak sehat hingga lainnya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024